Latest News

Showing posts with label arkeologi. Show all posts
Showing posts with label arkeologi. Show all posts

Tuesday, October 16, 2012

7 Kuil Yunani Paling Terkenal Di Dunia


7. Erechtheum
http://hermawayne.blogspot.com
The Erechtheum adalah sebuah kuil Yunani kuno gaya Ionic di sisi utara Acropolis Athena. Kuil ini dibangun antara 421 dan 407 SM. Namanya berasal Erikhthonios, pahlawan Yunani. Kuil ini mungkin paling terkenal untuk teras khas yang didukung oleh 6 tokoh perempuan yang dikenal sebagai Caryatids.

6. Temple of Apollo Epicurius
http://hermawayne.blogspot.com
Terletak di lereng gunung terpencil di Peloponnese, Kuil Apollo Epicurius di Bassae adalah kuil Yunani terawat baik dan tidak biasa. Itu dibangun di suatu tempat antara 450 dan 400 SM. Kuil ini sejajar utara-selatan, berbeda dengan sebagian besar kuil Yunani yang sejajar timur-barat. Candi tidak biasa dalam hal ini memiliki contoh dari ketiga perintah yang digunakan dalam arsitektur klasik Yunani kuno. Bentuk kolom Doric Ionic peristyle sementara kolom dukungan teras dan kolom Korintus fitur di pedalaman. Kuil Apollo Epicurius saat ini tercakup dalam tenda untuk melindungi reruntuhan dari unsur-unsur.

5. Doric Temple of Segesta
http://hermawayne.blogspot.com
Terletak di bagian barat laut Sisilia, Segesta adalah salah satu kota utama dari orang Elymian, salah satu dari tiga masyarakat adat dari Sisilia. Populasi Segesta dicampur Elymian dan Yunani, meskipun Elymians segera Helenis dan mengambil karakteristik eksternal kehidupan Yunani. Kuil Doric yang terletak tepat di luar situs kuno ini terpelihara dengan baik. Hal ini dibangun pada akhir abad 5 SM dan memiliki 6 × 14 kolom. dan kuil ini juga tampaknya mengalami kekurangan atap di atas ruang utama.

4. Paestum
http://hermawayne.blogspot.com
Paestum adalah sebuah kota Yunani-Romawi kuno di Italia selatan, tidak jauh dari pantai. Kota ini menawarkan 3 kuil Yunani yang terjaga. Kuil tertua di Paestum adalah Kuil Hera, dibangun sekitar 550 SM oleh kolonis Yunani. Kuil di dekatnya dibangun sekitar 1 abad kemudian dan juga didedikasikan untuk Hera, dewi perkawinan dan melahirkan. Lebih jauh berdiri Kuil Athena dibangun sekitar 500 SM.

3. Temple of Hephaestus
http://hermawayne.blogspot.com
Terletak sekitar 500 meter di utara-barat dari Acropolis terkenal, Kuil Hephaestus adalah kuil Yunani terbaik yang diawetkan di dunia, meskipun jauh kurang dikenal dari tetangga yang terkenal. kuil ini dibangun pada abad ke-5 SM di sebuah distrik yang berisi banyak pengecoran dan toko-toko logam. Oleh karena itu didedikasikan untuk Hephaestos, dewa yang mengerjakan logam. Kuil Hephaestus dirancang oleh Ictinus, salah satu arsitek yang juga bekerja di Parthenon.

2. Valley of the Temples
http://hermawayne.blogspot.com
Terletak di punggung bukit di luar kota Agrigento, sisa dari 7 kuil Yunani ini disebut Lembah Kuil. Kuil Concordia, dibangun pada abad ke-5 SM, adalah yang merupakan salah satu yang terbaik diawetkan terbesar dengan gaya kuil Doric yang masih berdiri. kuil lainnya termasuk Kuil Juno, yang digunakan untuk perayaan pernikahan, dan Kuil Heracles, Kuil tertua di lokasi yang saat ini hanya terdiri dari 8 kolom.

1. Parthenon, Acropolis
http://hermawayne.blogspot.com
Parthenon di Acropolis adalah salah satu bangunan paling terkenal di dunia, dan kunjungan ke Athena tidak lengkap tanpa mengunjungi kuil ini. Pembangunan Parthenon dimulai pada tahun 447 SM, menggantikan kuil yang lebih tua yang dihancurkan oleh Persia, dan selesai pada 432 SM. Tujuan dari Parthenon adalah untuk rumah patung besar Athena parthenos yang terbuat dari gading, perak dan emas. Dulu di abad ke-5, patung itu dijarah oleh salah satu Kaisar Romawi, dan dibawa ke Konstantinopel, dimana ia kemudian dihancurkan.



sumber : http://www.didunia.net/2012/10/7-kuil-yunani-paling-terkenal-di-dunia.html

Monday, October 15, 2012

Tengkorak dari Ritual Brutal Suku Aztec Ditemukan


Headline
discovery

Kota Meksiko - Tim peneliti menemukan puluhan tengkorak dan ratusan tulang belulang di situs penggalian di sebuah kota di Meksiko. Temuan ini diduga kuat sebagai korban pembantaian suku Aztec yang dulu pernah menempati wilayah tersebut.
Para arkeolog dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko, baru-baru ini berhasil menemukan 50 tengkorak dan 250 lebih tulang rahang di Templo Mayor yang terletak Tenochtitlan (Kota Meksiko modern). Penemuan ini menjadi bukti yang menguatkan dugaan bahwa suku Aztec memiliki riitual brutal yang mengerikan.
Tengkorak dan tulang belulang ini ditemukan terkubur di bawah altar upacara yang disebut 'Cuauhxicalco' yang biasa digunakan untuk acara pengurbanan. Usia tengkorak ini diperkirakan lebih dari 500 tahun dan merupakan jumlah korban terbanyak yang pernah ditemukan oleh tim arkeolog di berbagai situs suku Aztec.
Diduga kuat suku Aztec membantai para korban untuk dijadikan tumbal dalam ritual persembahan kepada Mictlantecuhtli, dewa kematian mereka.
"Dari 50 tengkorak tersebut, 45 di antaranya ditemukan terkubur di atas sebuah batu persembahan, sedangkan lima tengkorak lainnya terkubur di bawah batu," papar Raul Barrera, arkeolog dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko, seperti dikutip oleh Discovery.
Menurut Barrera, tengkorak-tengkorak ini milik pria dan wanita dengan usia berkisar antara 20-35 tahun. Beberapa di antaranya mungkin pernah digali dari situs lain dan kemudian dikuburkan kembali di sana.
Batu untuk pengurbanan ini terlihat seperti batu nisan berwarna abu-abu. Batu ini memiliki tinggi sekitar 45 centimeter, panjang sekitar 36-43 sentimenter, dan ketebalan sekitar tujuh sentimeter.

Penemuan ini mengindikasikan cara baru suku Aztec menggunakan tengkorak sebagai bagian dari ritual mereka. Karena selama ini suku kuno di Meksiko itu diketahui memiliki ritual pengorbanan manusia dengan cara mengambil jantung korban



sumber : http://anaxmuda.blogspot.com/2012/10/tengkorak-dari-ritual-brutal-suku-aztec.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed:+blogspot/RwbFv+%28ANAK+MUDA+3007%29&utm_content=Google+Reader


Saturday, October 13, 2012

Arkeolog Temukan TKP Pembunuhan Julius Caesar


http://www.iannnews.com/media/news/julius-caesar.jpg

Namanya termahsyur sebagai politikus yang sukses, jendral brilian, dan orator yang mempesona. Gaius Julius Caesar adalah penguasa terhebat Romawi, Sang Penakluk Gaul. Tak hanya segala kejayaan dan kisah cinta dengan Ratu Mesir Cleopatra, kematian tragis Julius Caesar adalah salah satu momen penting dalam sejarah. Kisahnya terus diulang dalam buku, teater, dan film.

Namun tempat kejadian perkara (TKP) adegan pembunuhan kaisar Romawi yang terkenal itu kini sama sekali tidak glamor. Berada dekat pemberhentian bus dan trem yang terkenal sebagai Torre Argentina di kalangan turis di tengah kota Roma, Italia.

Sebuah tim penelitian dari Spanyol yakin, mereka telah menemukan titik jatuh tubuh Julius Caesar yang bersimbah darah, setelah mencocokkan temuan dari pengalian besar-besaran di Roma dengan bukti sejarah yang didokumentasikan dengan baik.

Di saat kematian Caesar, pembunuhan dilakukan di dasar serangkaian tangga, di area persegi kecil yang lebarnya hanya tiga meter di sebuah gedung bernama The Curia of Pompey.

Kematian Caesar yang ditikam oleh sekelompok senator yang dipimpin Marcus Brutus dan Cassius Longinus, terjadi pada Ides of March, atau 15 Maret tahun 44 Sebelum Masehi.

Adegan itu didramatisasi oleh Shakespeare, yang menyebut kata terakhir Sang Kaisar sebelum tewas adalah, "Et tu Brute?" (Kau juga Brutus?) lalu Caesar tumbang akibat tusukan salah satu orang kepercayaannya itu.

Bahwa Julius Caesar ditikam di Curia of Pompey sudah diketahui, namun sebelumnya bukti arkeologisnya belum ditemukan.

"Ribuan orang hari ini naik bus dan trem tepat di sebelah di mana Julius Caesar tewas ditikam 2056 tahun lalu," kata Antonio Monterroso, ketua tim dari Spanyol.

Tim dari Spanish National Research Council awalnya menemukan struktur beton dengan ukuran lebar hanya 3 meter dan dalamnya 2 meter.

Setelah memeriksa dokumen historis, mereka menyadari bahwa struktur itu sengaja dibangun oleh Augustus, putra Julius Caesar di titik tempat ayahnya terbunuh, sebagai semacam tugu peringatan sekaligus untuk mengutuk kejadian tragis itu. Gedung itu lalu ditutup dan dijadikan kuil untuk mengenang Caesar.

Caesar dibunuh saat ia memimpin pertemuan senat dalam ruang tertutup Curia of Pompey. Posisi kotak itu menunjukkan level terendah dari Curia, di mana Caesar biasa duduk di kursi khususnya, memimpin rapat.

Meski apakah ia tewas seketika di sana, masih jadi perdebatan hingga saat ini. Sebab, tak ada catatan sahih yang mengatakan Caesar yang terluka parah sempat dipindahkan sebelum ia meregang nyawa.

Namun, sepertinya itu adalah poin di mana ia ditikam dan terjatuh, seperti yang digambarkan dalam drama Shakespeare.

Antonio Monterroso dari Dewan Riset Spanyol, yang telah memimpin penggalian selama tiga tahun mengatakan, "temuan ini mengkonfirmasi bahwa Cassar ditikam di bagian bawah Curia of Pompey tempat ia memimpin, duduk di kursi, setelah rapat senat."

Lokasi tewasnya Julius Caesar akan dibuka untuk kunjungan turis mulai tahun 2013 mendatang.

http://juliuscaesar52011.wikispaces.com/file/view/julius-caesar.jpg/228205918/540x417/julius-caesar.jpg


sumber : http://www.iannnews.com/gadget_technology.php?kat=7&bid=2031 

Batu "Piramida" di Mars Mirip dengan Batuan Bumi


http://media.viva.co.id/thumbs2/2012/10/12/175337_batu---jake-matijevic-_663_382.jpg
Sebuah kendaraan penjelajah (rover) bernama Curiosity kini sedang menjalani tugas mulia, menggantikan manusia untuk mengeksplorasi planet tetangga dekat Bumi, Mars.

Tak hanya menjelajah planet merah dan mengambil foto-fotonya, pada September lalu, Curiosity melakukan kontak pertama dengan batuan Mars yang berbentuk unik, mirip piramida.

Setelah diteliti oleh Curiosity, batu yang diberi nama "Jake Matijevic", untuk mengenang anggota misi yang meninggal Agustus lalu, ternyata tak seperti batuan Mars yang pernah dijumpai sebelumnya. Yang mengejutkan, ia justru mirip dengan batuan di Bumi.

Jenis batuan tersebut yang pertama ditemukan di Mars membantu memperluas pemahaman para ilmuwan tentang bagaimana batuan beku terbentuk.

Batu berbentuk piramidal itu memiliki tinggi 40 centimeter itu ditemui di tempat pendaratan di Curiosity di Mars, Kawah Gale.

Batu Jake kini digunakan sebagai target kalibrasi Curiosity untuk menguji coba 10 instrumen sainsnya. "Itu adalah batu dengan ukuran bagus pertama yang kami temukan di tengah perjalanan," kata Roger Wiens, peneliti utama instrumen  Chemistry and Camera (ChemCam) Curiosity dari Los Alamos National Laboratory.

Akhir September lalu, Curiosity menggunakan ChemCam dan Alpha Particle X-ray Spectrometer (APXS, menguak komposisi kimia batu Jake.
Apa yang ditemukan mengejutkan.

"Spektrum yang kami lihat tak seperti yang dikira," kata investigator Ralf Gellert dariUniversity of Guelph, Kanada. "Tipe baru batuan yang ditemukan di Mars, yang tidak dilihat rover sebelumnya, Spirit dan Opportunity."

Batu Jake tampaknya memiliki konsentrasi elemen sodium, aluminum, dan  potassium lebih tinggi. Sementara konsentrasi mahnesium, besi, dan nikel yang lebih rendah dari batuan beku lainnya yang dipelajari di Mars.

Jenis ini secara kimiawi, meski jarang terlihat, adalah jenis yang telah dipelajari dengan baik di Bumi, misalnya spesimen yang ditemukan di pulau-pulau samudra seperti Hawaii dan di tempat lain.

Di Hawaii misalnya, batuan tersebut berasal dari lelehan batuan di dalam gunung berapi yang ke luar dalam bentuk magma, yang kemudian kembali membeku dan mengkristal. Namun, para peneliti tidak mau buru-buru menyimpulkan batuan di Mars juga terbentuk dengan cara yang sama.

Curiosity, tokoh utama Mars Science Laboratory Mission yang bernilai US$2,5 miliar didaratkan ke planet merah untuk mempelajari apakah Mars mampu menopang kehidupan. 


sumber : http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/358914-batu--piramida--di-mars-mirip-dengan-batuan-bumi

Wednesday, September 12, 2012

Gunung yang "Tenggelamkan" Kota Atlantis Kini Bangkit

Batuan cair menggelegak panas di bawah pulau gunung berapi Santorini, di Laut Aegea, Yunani, tempat di mana salah satu erupsi gunung berapi terdahsyat di Bumi terjadi, dalam kurun waktu 10.000 tahun.

Letusan itu terjadi sekitar 3.600 tahun lalu. Kala itu sekitar tahun 1620 Sebelum Masehi, Santorini meletus dahsyat, memicu tsunami setinggi 12 meter yang menyapu bersih peradaban Minoa di Yunani, dan mungkin telah melahirkan salah satu legenda yang menyandera imaji manusia: misteri kota Atlantis yang hilang.


Dan, gunung itu kini menunjukan tanda-tanda kebangkitannya. Dalam 1,5 tahun terakhir, kamar magma di bawah pulau gunung berapi itu menggelembung sebesar 20 juta meter kubik atau 15 kali ukuran London Olympic Stadium -yang digunakan sebagai lokasi pembukaan dan penutupan olimpiade 2012-. Massa magma raksasa juga telah menyebabkan kenaikan pulau setinggi 14 centimeter. Demikian studi terbaru yang dimuat di jurnal Nature Geoscience.

Penelitian terbaru ini menindaklanjuti laporan sebelumnya, yang juga dikeluarkan tahun ini, yang menyatakan kebangkitan aktivitas gempa baru di bawah gunung berapi, setelah ia diam dan tenang selama 25 tahun terakhir.

Laporan tersebut menimbulkan kekhawatiran, gunung itu bisa meletus dalam waktu dekat, meski kapan persisnya itu bakal terjadi, belum bisa dipastikan.


"Sebelumnya kami sama sekali tidah tahu perilaku gunung api itu selama periode jeda antar erupsi," kata David Pyle, peneliti Oxford University dan salah satu penulis laporan kepada situs sains Our Amazing Planet. "Saat ini, sepertinya ruang magma di bawah gunung berapi seperti Santorini tumbuh makin besar."

Saat meletus 1620 SM, gunung itu merusak peradaban di Laut Aegea, menghancurkan pulau-pulau di sekitarnya. Dari atas udara, kawah bekas letusannya kini hanya berupa wilayah kecil di antara koleksi pulau-pulau besar Yunani di Laut Aegea.

Awal tahun ini, sensor global positioning system (GPS) yang dipasang di kaldera mendeteksi pergerakan baru mengukur serangkaian gempa bumi kecil.

Aktivitas seismik diyakini bisa memicu erupsi, dan sering menjadi pertanda bahwa sebuah gunung sedang bersiap untuk meletus dalam waktu relatif dekat. Namun, yang membingungkan, alih-alih naik, aktivitas seismik justru menurun drastis dalam waktu beberapa bulan.

Bagaimana jika Santorini kembali meletus? Apakah efeknya akan sama mengerikannya seperti di masa lalu?

Menurut para peneliti, tragedi yang sama tidak akan berulang kembali. Apalagi sampai menyapu perabadan seperti di era Minoa. Sebab, ukurannya jauh lebih kecil.

"Santorini memang terkenal dengan letusan dahsyatnya di masa lalu. Namun erupsi sebesar itu mungkin hanya terjadi tiap 20.000 tahun," kata Pyle. Meski demikian, para ahli memperingatkan, gunung api itu wajib untuk terus diawasi.


Kaitan dengan Atlantis


Masih terkait letusan Santorini di masa lalu, ada banyak spekulasi tentang kaitannya dengan legenda Atlantis, yang menurut Plato, tenggelam di dasar lautan.

Meski sebagian ilmuwan berpikir, itu hanya sekedar cerita yang dibuat-buat, lainnya berpendapat, cerita soal letusan gunung itu mungkin membangkitkan kisah tentang sebuah kerajaan yang hilang, tentang peradaban Minoa yang nyata pernah hidup dan berkembang di Mediterania.

Seperti diungkap Plato dalam "Timaeus" dan "Critias" , Atlantis terhampar "di seberang pilar-pilar Herkules".

Pulau berperadaban maju itu memiliki angkatan laut yang menaklukan Eropa Barat dan Afrika 9.000 tahun sebelum waktu Solon, atau sekitar tahun 9500 SM. Setelah gagal menyerang Yunani, Atlantis tenggelam ke dalam samudra. "Hanya dalam waktu satu hari satu malam".

Sejumlah spekulasi pun bermunculan. Ada yang menyebut ia tenggelam di Kepulauan Mediterania, Gurun Sahara, Amerika Tengah, Antartika, Spanyol, bahkan Indonesia.


Sumber :
viva.co.id

Monday, August 27, 2012

Mungkinkah Ada Piramida di Gunung Padang?

Keberadaan piramida di Gunung Padang terus menuai debat antar ahli. Benarkah jaman nenek moyang, Indonesia pernah punya piramid? Perlu penelitian dan kajian ilmiah lebih lanjut untuk membuktikannya. Bila terbukti sah, tentu menjadi temuan arkeolog terbesar yang menggegerkan dunia.

Sementara ini, berikut kami lampirkan hasil penelitian terakhir seperti dimuat dalam Tempo.

 Sketsa imajiner piramida Gunung Padang / rakyatmerdekaonline.com


Kabarnya, misteri piramida di Gunung Padang mulai terkuak. Peneliti menemukan bukti bahwa gunung berbentuk piramida itu buatan manusia, bukan bentukan alam.

Pencitraan radar menunjukkan gunung itu terdiri atas ruang bebatuan yang terstruktur, semacam kawasan pemujaan.

Usia "piramida" Gunung Padang diperkirakan 4.700-10.900 tahun sebelum Masehi--bandingkan dengan piramida Giza di Mesir, yang hanya 2.500 SM. Namun pembuktian belum maksimal, dan ini menyebabkan pakar geologi masih ragu terhadap "piramida" itu. Terlalu dini untuk diumumkan.

Gunung Padang jadi buah bibir setelah Tim Katastropik Purba meneliti patahan gempa Cimandiri, sekitar empat kilometer ke arah utara dari situs tersebut. Tim ini bentukan Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam Andi Arief.

Kontroversi merebak setelah Andi merilis ada sejenis piramida di bawah Gunung Padang pada awal tahun lalu. "Apa pun nama dan bentuknya, yang jelas di bawah itu ada ruang-ruang," kata Andi. "Selintas tak seperti gunung, seperti manmade."

nashadisastra.wordpress.com

Kecurigaannya berawal dari bentuk Gunung Padang yang hampir segitiga sama kaki jika dilihat dari utara. Sebelumnya, Tim juga menemukan bentuk serupa di Gunung Sadahurip di Garut dan Bukit Dago Pakar di Bandung saat meneliti patahan Lembang.

Andi Arief mengatakan pekerjaan timnya di Gunung Padang sudah hampir kelar. Untuk urusan penggalian, dia angkat tangan karena membutuhkan biaya besar. "Itu tugas Arkenas," katanya.







Sumber:
Tempo

Saturday, August 25, 2012

Kisah di Balik Nama Candi

Mengapa warga Sleman, Yogya lebih mengenal nama Candi Jonggrang dibanding nama aslinya, Candi Prambanan? Dan, konon Candi Borobudur awalnya adalah biara? Ternyata banyak cerita menarik di balik nama-nama candi. Beberapa diantaranya sebagai berikut.

1. Candi Prambanan
beingindonesian.com

Berbicara soal Candi Prambanan berarti harus memahami legenda Bandung Bondowoso. Ia adalah orang sakti yang ingin mengawini Puteri Loro Jonggrang, anak Prabu Ratuboko.

Loro Jonggrang tidak mempunyai hati terhadap Raden Bandung Bondowoso. Sebab ayahnya terbunuh di tangan sang Raden. Karena itulah ia mengajukan syarat, bersedia menikah asal Bandung Bondowoso membuat sebuah istana yang berisi seribu arca dalam waktu semalam saja. Konon, Raden Bandung meminta bantuan pasukan jin untuk menyelesaikan tugasnya

Setelah mendengar laporan istana hampir selesai, Puteri Loro Jonggrang memerintahkan para gadis di sekitar Prambanan untuk menumbuk padi dan membakar jerami supaya kelihatan terang pertanda pagi sudah tiba, dan ayampun berkokok bergantian.

 id.wikipedia.org

Mendengar ayam berkokok dan orang menumbuk padi serta di timur kelihatan terang, para jin berhenti membuat candi. Mereka melaporkan pada Raden Bandung Bondowoso bahwa jin tidak bisa meneruskan membuat candi yang kurang satu karena pagi sudah tiba.

Tetapi menurut firasat Raden Bandung, pagi belum tiba. Dipanggillah Putri Loro Jonggrang dan disuruh menghitung candi. Ternyata jumlahnya baru 999 candi, jadi yang belum jadi tinggal satu candi lagi. Sehingga Putri Loro Jonggrak tidak mau dipersunting oleh Raden Bandung.

Karena merasa ditipu dan dipermainkan, Raden Bandung murka dan mengutuk Putri Loro Jonggrang, “Hai Loro Jonggrang, candi kurang satu dan agar genap seribu, engkaulah orangnya”. Aneh bin ajaib, Putri Loro Jonggrang berubah wujud menjadi arca patung batu.

 dewa-krisna.blogspot.com

Legenda ini sangat populer, sehingga penduduk setempat lebih mengenal nama Loro Jonggrang daripada nama Prambanan. Jangan heran, kondektur bus yang menuju tempat wisata ini lebih sering berteriak "Jonggrang...Jonggrang," dan bukan, "Prambanan."

Padahal, nama Candi Prambanan diberikan karena letaknya ada di Desa Prambanan. Lagipula, arca Loro Jonggrang yang ada di candi tersebut sebenarnya menggambarkan Dewi Durga, istri Dewa Siwa.


2. Candi Sari

Tak jauh dari Candi Prambanan, tepatnya di jalan raya Yogyakarta - Solo ada Candi Sari. Mengapa diberi nama demikian? Dulu, saat pertama kali ditemukan, banyak orang terkagum-kagum dengan batu-batu berukir yang jadi bagian dari candi ini.

 kulanuwun.com

Setelah pemugaran selesai, mereka mengibaratkannya dengan kemolekan seorang gadis. Jadinya, sebagai penghormatan pada candi tersebut, diberilah nama Candi Sari. Dalam bahasa Jawa artinya lebih-kurang: Molek.


3. Candi Tikus

en.wikipedia.org

Candi Tikus yang berada di kompleks Trowulan, Jawa Timur diberi nama demikian karena pada awal penemuannya, di sela-sela batu candi yang masih berantakan banyak dijumpai sarang tikus.


4. Candi Asu Sengi
Letak Candi Asu Sengi tidak jauh dari lokasi tempat wisata Candi Gedong Songo yang terletak di dusun Darum desa Candi, Magelang.

kilasbaliknusantara.blogspot.com 

Nama “Asu” berasal dari bahasa jawa yang berarti “Anjing”. Nah, terdapat kekeliruan dengan nama candi ini.  Saat awal ditemukan, situs candi ini belum diberi nama. Namun, di dekat candi ada sebuah arca berbentuk hewan.

Nah, penduduk sekitar menganggap arca itu berwujud anjing, karena itulah diberi nama Candi Asu. Sesungguhnya, arca yang telah hilang dicuri orang tersebut adalah ujud lembu suci, atau arca Nandiswara - atau Nandi. Lembu ini adalah kendaraan Dewa Siwa dalam mitologi Hindu.


5. Candi Wurung


Gundukan tempat Candu Wurung berada /  kilasbaliknusantara.blogspot.com

Di daerah Magelang ada juga Candi Wurung.  Pertama kali ditemukan, masyarakat sekitar menafsirkan bahwa candi itu belum "urung" (bahasa Jawa, artinya "rampung/selesai"). Memang, situs yang satu ini berbentuk gundukan tanah yang berada di tengah sawah. Hanya terlihat onggokan kecil tertutup rumput, seolah candi yang belum selesai dibangun.


6. Candi Borobudur
Nama Candi Borobudur masih terus diperdebatkan hingga kini. Menurut penduduk setempat, Borobudur  bermakna “arca di Desa Budur”. Konon, dulu setiap hari penduduk selalu melihat banyak boro (= arca) di Desa Budur.
 jogjawae.com

Pendapat kedua mengatakan, nama Borobudur berasal dari pohon budur (pohon bodhi atau pohon kehidupan) yang pernah tumbuh subur di sana.

Sementara dari penelitian ilmiah, J.L. Moens,  istilah budur artinya kota Budha. Karena dalam kitab kuno Nagarakretagama penyebutan budur sudah ada.

Lain lagi menurut Poerbatjaraka, ahli epigraf Indonesia, nama Borobudur berasal dari kata biara (tempat suci) dan bidur (tempat tinggi), yang kemudian “diplesetkan” menjadi borobudur.

***

Jadi, sebagian besar candi-candi yang ada di Indonesia hanya sedikit yang dinamakan sesuai dengan apa yang diesebutkan dalam naskah kuno. Artinya, sesuai nama asli. Seperti misalnya saja Candi Jawi, sesuai dengan nama bangunan suci Jajawa. Atau kata "Jajaghu" kini untuk nama Candi Jago - terjadi penyederhanaan nama. Dua nama candi itu disebut dalam kitab Nagarakretagama dari abad ke-14.

Kebanyakan pemberian nama candi sesuai wilayahnya, atau dari masyarakat sendiri.






Thursday, August 16, 2012

Inikah Wajah-wajah Nenek Moyang Manusia?

Alkisah, spesies manusia pertama kali muncul di Afrika dan kemudian menyebar ke seluruh penjuru Bumi. Dalam penyebarannya, proses evolusi berlangsung menyesuaikan dengan tempat tinggal serta gaya hidup.

Ada beragam fosil nenek moyang manusia alias manusia purba yang ditemukan. Namun, banyak penemuan tak disertai dengan gambaran wajah manusia purba yang sebenarnya. Alhasil, manusia saat ini pun kesulitan membayangkan leluhurnya.

Sebuah pameran di Dresden, Jerman, akhir-akhir ini berupaya menyajikan wajah manusia purba yang lebih realistis. Ilmuwan yang ikut terlibat menggunakan teknik digitalisasi komputer untuk menggambarkan 27 wajah manusia purba yang direkonstruksi berdasarkan fosil yang ditemukan.

Sahelanthropus tchadensis

Salah satu yang digambarkan adalah Sahelanthropus tchadensis. Spesies itu adalah spesies manusia paling purba, hidup 7 juta tahun lalu, sebelum manusia dan simpanse terpisah secara genetik berdasarkan teori evolusi.


Homo rudolfensis

Spesies lain adalah Homo rudolfensis yang hidup 2 juta tahun lalu. Berdasarkan hasil rekonstruksi, spesies ini memiliki rahang lebar, hidung pesek, mata relatif sempit, serta dahi kecil.


Homo erectus

Tak ketinggalan pula Homo erectus yang hidup 1 juta tahun lalu. Satu teori menyebutkan bahwa spesies ini berasal dari Afrika, lalu bermigrasi ke India, China, dan Jawa. Teori lain menyebutkan bahwa spesies ini berasal dari Asia dan pindah ke Afrika.


Homo neanderthalensis

Ada pula Homo neanderthalensis yang diperkirakan merupakan kerabat terdekat Homo sapiens, manusia modern. Jenis ini hidup sekitar 60.000 tahun lalu. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa manusia modern pernah kawin dengan spesies ini.

Ada banyak versi tentang asal-usul manusia. Teori "Out of Africa" adalah yang paling kuat, tetapi banyak pula tandingannya. Pameran ini berupaya memperkenalkan lokasi penggalian di Afrika dan hasil penelitian para arkeolog dengan cara yang lebih menarik.

Sumber :
kompas.com

Friday, August 10, 2012

Ditemukan Situs Pengorbanan Massal Suku Aztec

Headline

Arkeolog Meksiko menemukan situs pemakanan yang berisi 1.789 tulang dari wanita muda. Situs ini berada lima meter di bawah permukaan Templo Mayor, Meksiko.

Situs ini ditemukan bersebelahan dengan ‘pohon suci’ yang merupakan situs paling suci ibukota Aztec. Temuan pertama ini menunjukkan, suku Aztec kemungkinan besar pernah melakukan pengorbanan massal.

Arkeolog Susan Gillespie dari University of Florida, AS, menyebut temuan ini sebagai ‘budaya Aztec yang belum pernah diketahu sebelumnya’. Selain itu, ia mengatakan, suku Maya mengganggu prosesi itu demi pemakaman keluarga kerajaan.

Seperti dikutip Dailymail, antropolog Perla Ruiz mengatakan, tulang-tulang ini berasal dari pemakaman sebelumnya yang kemudian dimakamkan lagi bersama wanita.

Monday, July 30, 2012

Ruang Kelas Astronomi Suku Maya Ditemukan Baru-baru Ini

Sekelompok arkeolog dari Amerika Serikat berhasil menemukan ruangan kecil dalam reruntuhan peninggalan Suku Maya di hutan hujan Xultun, timur laut Guatemala. Ruangan dengan dinding penuh dengan coretan astronomi itu diperkirakan jadi 'ruang kelas' bagi para astronom suku tersebut.

Disinilah lokasi kelas astronomi Suku Maya. Di tengah-tengah hutan hujan.

Coretan ini juga berisi perhitungan kalender rumit yang ditaksir berusia 1.200 tahun. Sebelumnya sudah diketahui jika Suku Maya memiliki pengetahuan luar biasa di zamannya mengenai astronomi.

Namun, penemuan sebelumnya hanya berusia 600 tahun. Dan penemuan ini mengartikan ilmu astronomi Suku Maya sudah hadir jauh sebelum waktu tersebut.


Ruang belajar ini hanya berukuran 1,8 meter per segi dan merupakan bagian dari kompleks besar reruntuhan Suku Maya di Xultun. Selain coretan astronomi dan kalender, terdapat juga sosok raja yang tengah duduk bersama dengan beberapa sosok lainya. Namun, ditegaskan para peneliti dalam jurnal Science, sosok tersebut tak ada hubungannya dengan disiplin astronomi Suku Maya.








Satu bagian khusus dari dinding itu berisikan fase Bulan selama 13 tahun. Menurut para peneliti, hitungan ini dilakukan untuk menentukan dewa mana yang tengah mengawasi Bulan pada saat tertentu.

Ditambahkan ahli astronomi Suku Maya dari Colgate University, New York, Anthony Aveni, jika perhitungan ini juga digunakan ahli nujum untuk memperkirakan bulan purnama.

Waktu tersebut kerap disarankan untuk memulai perang atau kapan waktu tepat untuk mulai menanam. "Apa yang Anda lihat di sini adalah astronomi yang didorong oleh agama," kata Aveni.

Berdekatan dengan dinding kalender, terdapat dinding dengan angka acak. Belum ada penjelasan pasti dari arti coretan tersebut. Tapi diperkirakan coretan ini digunakan ahli nujum untuk perhitungan beberapa even penting yang berhubungan dengan pergerakan benda langit seperti planet dan Bulan.

Sumber :
The Star, BBC UK, Washington Post, The Asia Sun, Fox News, Science, memobee.com

Anak-anak Suku Inca Dikorbankan Untuk Masuk ke Dunia Para Dewa

Sebuah mumi 500 tahun beku dikenal sebagai 'The Maiden' menderita infeksi bakteri ketika dia meninggal. Penemuan ini bisa membantu mempertahankan terhadap penyakit barucatau munculnya kembali penyakit di masa lalu.


Mumi ini menderita penyakit yang mirip dengan TBC ketika ia dikorbankan di gunung berapi Llullaillaco Argentina, 22.100 meter di atas permukaan laut.

Pemandangan dari puncak gunung berapi Llullaillaco



Mumi ini ditemukan pada tahun 1999. Diperkirakan bahwa anak-anak yang dipilih oleh suku Inca karena kesucian dan kemurnian mereka dan dikorbankan dalam upacara yang disebut capacocha.

Mereka tidak dikorbankan untuk memberi makan atau menenangkan para dewa, melainkan untuk masuk ke dunia para dewa dan tinggal di surga bersama mereka.

Ini dianggap suatu kehormatan besar, transisi ke kehidupan yang lebih baik dimana mereka akan diharapkan untuk tetap berhubungan dengan masyarakat melalui dukun (orang suci).


Tempat penguburan anak di atas Gunung Llullaillaco.

Suku Inca percaya bahwa dengan mendaki ketinggian gunung salju, mereka bisa lebih dekat dengan langit dan berkomunikasi lebih baik dengan para dewa.

Sumber :
memobee.com

Saturday, July 21, 2012

Penemuan Fosil 2 Juta Tahun di Afrika Buktikan Darwin Salah?

Kebenaran teori evolusi Darwin tampaknya semakin diragukan setelah ditemukannya beberapa fosil kerangka kerabat manusia. Ilmuwan di Afrika Selatan baru-baru ini menyatakan telah menemukan kerangka yang diduga kerabat manusia berusia sekitar dua juta tahun. Fosil tersebut tersembunyi di batu-batuan hasil penggalian dari sebuah situs arkeologi tiga tahun lalu.

Fosil terbaru ditemukan oleh seorang teknisi bernama Justin Mukanku. Dia menemukan sebuah gigi mencuat dari bagian belakang batu selebar tiga kaki pada Juni lalu. Dengan ditemukannya gigi ini, para pakar semakin yakin jika kerangka itu adalah nenek moyang awal manusia.

 
 
 
Gigi tersebut menjadi pelengkap kerangka Karabo yang ditemukan pada 2008 di situs penggalian tertua di dunia, Cradle of Humankind, Johannesburg Utara.

Ahli paleontologi Universitas Witwatersrand di Johannesburg, Lee Berger, kerangka tersebut merupakan kerangka moyang manusia awal yang paling lengkap dari yang pernah ditemukan.

"Kami telah menemukan bagian rahang dan beberapa bagian tubuh penting, seperti tulang paha, iga, tulang belakang, dan beberapa anggota tubuh lainnya.

 

 
Beberapa di antaranya belum pernah ditemukan dalam keadaan selengkap ini dalam catatan temuan fosil manusia," kata Berger dalam pernyataan resmi universitas, seperti dikutip dari AFP.

Namun, para peneliti masih belum tahu pasti apakah kerangka itu merupakan nenek moyang langsung genus manusia, Homo, atau hanya kerabat dekat saja. Yang pasti, Karabo tersebut berusia antara 9-13 tahun di saat kehidupan pemanjat pohon berbadan tegak berakhir.

Empat kerangka Australopithecus sediba lainnya juga ditemukan di Gua Malapa, yang berjarak sekitar 48 kilometer di bagian utara Johannesburg sejak 2008. Mereka diyakini jatuh ke dalam terowongan di gua, kemudian mati
 
 
 
 
 
Sumber:
liputan6

Wednesday, July 18, 2012

Monalisa Asli Sudah Ditemukan?

Sejumlah ahli arkeologi merasa yakin telah menemukan rahasia di balik lukisan paling terkenal di dunia, Monalisa. Sebuah rangka dan tengkorak yang terkubur di bawah sebuah biara di Florence, Italy, diyakini merupakan rangka milik Lisa Gherardini, orang yang dipercaya menjadi model untuk lukisan yang menjadi masterpiece Leonardo da Vinci.

Lisa Gherardini merupakan istri dari pedagang sutra bernama Francesco del Giocondo. Di Italy, Monalisa juga dikenal dengan sebutan La Gioconda.


 zizylain.blogspot.com


Sebagian sejarawan modern sepakat bahwa perempuan yang menjadi model Monalisa merupakan Lisa del Giocondo, yang kemudian menjadi biarawati setelah kematian suaminya. Lisa del Giocondo meninggal di biara pada 15 Juli 1542, saat berusia 63 tahun.

Mengutip laman Daily Mail, tim arkeologi awalnya melakukan ekskavasi di sebuah biara yang ditelantarkan, yaitu Biara Santa Ursula, mulai tahun lalu. Pertama, mereka menemukan lapisan beton tipis. Ini menjadi penanda perubahan biara itu menjadi barak militer.

Tapi kemudian tim arkeologi menemukan sebuah ruang makam yang dipercaya sebagai tempat dimakamkannya Lisa. Lebih jauh, mereka bahkan menemukan rangka dan tengkorak dengan ukuran perempuan. Rangka dan tengkorak itu ditemukan sekitar lima kaki di bawah lantai bangunan asli biara, dengan fragmen temuan rusuk dan tulang belakang.

Ekskavasi ini sendiri sempat dihentikan. Sebab, tim arkeologi mengaku kehabisan dana. Namun, setelah dana kembali didapat, ekskavasi kembali dilanjutkan. Kali ini, mereka menemukan rangka dan tengkorak manusia.

Tengkorak itu akan diuji untuk dicocokkan dengan temuan yang lain. Para ilmuwan akan melakukan komparasi DNA di tengkorak dengan tengkorak dua anak Lisa yang ditemukan terkubur di dekatnya.

Setelah rangka dan rangka bisa diverifikasi, seniman forensik akan mencoba untuk merekonstruksi wajah dan melakukan perbandingan dengan wajah 500 tahun lalu yang dilukis da Vinci.

"Kami belum tahu secara pasti apa rangka ini berasal dari satu tubuh atau lebih," kata Silvano Vinceti, arkeolog yang bertanggung jawab terhadap ekskavasi ini.

"Tapi ini mengkonfirmasi hipotesa kami bahwa di Santa Ursula masih terdapat rangka. Kami juga belum dapat menyimpulkan bahwa rangka yang ditemukan itu bukanlah Lisa Gherardini," ucap Vinceti.

Vinceti juga mengatakan temuan ini menjadi proses yang sangat menarik dan konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. "Ruang makan yang kami temukan merupakan satu yang disebutkan di catatan gereja dari 1495 dan telah didapat dengan sebuah ventilasi dan tangga. Kami juga mengetahui bahwa di tahun 1625 ada ruang makam kedua dan ini yang berhasil kami temukan," ucapnya.

Atas temuan ini, Natalia Gucciardini, yang disebut memiliki hubungan kerabat dengan Lisa Gherardini, mengaku sangat emosional. "Saya percaya ini merupakan persinggahan terakhir Lisa Gherardini," ucap Natalia yang juga teman dekat Pangeran Charles dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.

Tahun lalu, Profesor Vincenti juga menggunakan metode khusus untuk menemukan dan mengidentifikasi rangka Caravaggio, pelukis dari masa Renaissance. Ketika itu, seperti di novel Dan Brown, Vincenti mengaku ada pesan khusus yang tersimpan di mata Monalisa, setelah dilihat melalui kaca pembesar.

Lukisan Monalisa sendiri saat ini menjadi milik pemerintah Perancis dan tersimpan di Museum Louvre di Paris. Leonardo da Vinci memulai lukisan itu pada 1503 atau 1504 dan menyelesaikannya pada 1519, tak lama sebelum kematiannya.




 

Sumber:
viva.co.id