Namanya termahsyur sebagai politikus yang sukses, jendral brilian, dan orator yang mempesona. Gaius Julius Caesar adalah penguasa terhebat Romawi, Sang Penakluk Gaul. Tak hanya segala kejayaan dan kisah cinta dengan Ratu Mesir Cleopatra, kematian tragis Julius Caesar adalah salah satu momen penting dalam sejarah. Kisahnya terus diulang dalam buku, teater, dan film.
Namun tempat kejadian perkara (TKP) adegan pembunuhan kaisar Romawi yang terkenal itu kini sama sekali tidak glamor. Berada dekat pemberhentian bus dan trem yang terkenal sebagai Torre Argentina di kalangan turis di tengah kota Roma, Italia.
Sebuah tim penelitian dari Spanyol yakin, mereka telah menemukan titik jatuh tubuh Julius Caesar yang bersimbah darah, setelah mencocokkan temuan dari pengalian besar-besaran di Roma dengan bukti sejarah yang didokumentasikan dengan baik.
Di saat kematian Caesar, pembunuhan dilakukan di dasar serangkaian tangga, di area persegi kecil yang lebarnya hanya tiga meter di sebuah gedung bernama The Curia of Pompey.
Kematian Caesar yang ditikam oleh sekelompok senator yang dipimpin Marcus Brutus dan Cassius Longinus, terjadi pada Ides of March, atau 15 Maret tahun 44 Sebelum Masehi.
Adegan itu didramatisasi oleh Shakespeare, yang menyebut kata terakhir Sang Kaisar sebelum tewas adalah, "Et tu Brute?" (Kau juga Brutus?) lalu Caesar tumbang akibat tusukan salah satu orang kepercayaannya itu.
Bahwa Julius Caesar ditikam di Curia of Pompey sudah diketahui, namun sebelumnya bukti arkeologisnya belum ditemukan.
"Ribuan orang hari ini naik bus dan trem tepat di sebelah di mana Julius Caesar tewas ditikam 2056 tahun lalu," kata Antonio Monterroso, ketua tim dari Spanyol.
Tim dari Spanish National Research Council awalnya menemukan struktur beton dengan ukuran lebar hanya 3 meter dan dalamnya 2 meter.
Setelah memeriksa dokumen historis, mereka menyadari bahwa struktur itu sengaja dibangun oleh Augustus, putra Julius Caesar di titik tempat ayahnya terbunuh, sebagai semacam tugu peringatan sekaligus untuk mengutuk kejadian tragis itu. Gedung itu lalu ditutup dan dijadikan kuil untuk mengenang Caesar.
Caesar dibunuh saat ia memimpin pertemuan senat dalam ruang tertutup Curia of Pompey. Posisi kotak itu menunjukkan level terendah dari Curia, di mana Caesar biasa duduk di kursi khususnya, memimpin rapat.
Meski apakah ia tewas seketika di sana, masih jadi perdebatan hingga saat ini. Sebab, tak ada catatan sahih yang mengatakan Caesar yang terluka parah sempat dipindahkan sebelum ia meregang nyawa.
Namun, sepertinya itu adalah poin di mana ia ditikam dan terjatuh, seperti yang digambarkan dalam drama Shakespeare.
Antonio Monterroso dari Dewan Riset Spanyol, yang telah memimpin penggalian selama tiga tahun mengatakan, "temuan ini mengkonfirmasi bahwa Cassar ditikam di bagian bawah Curia of Pompey tempat ia memimpin, duduk di kursi, setelah rapat senat."
Lokasi tewasnya Julius Caesar akan dibuka untuk kunjungan turis mulai tahun 2013 mendatang.
Namun tempat kejadian perkara (TKP) adegan pembunuhan kaisar Romawi yang terkenal itu kini sama sekali tidak glamor. Berada dekat pemberhentian bus dan trem yang terkenal sebagai Torre Argentina di kalangan turis di tengah kota Roma, Italia.
Sebuah tim penelitian dari Spanyol yakin, mereka telah menemukan titik jatuh tubuh Julius Caesar yang bersimbah darah, setelah mencocokkan temuan dari pengalian besar-besaran di Roma dengan bukti sejarah yang didokumentasikan dengan baik.
Di saat kematian Caesar, pembunuhan dilakukan di dasar serangkaian tangga, di area persegi kecil yang lebarnya hanya tiga meter di sebuah gedung bernama The Curia of Pompey.
Kematian Caesar yang ditikam oleh sekelompok senator yang dipimpin Marcus Brutus dan Cassius Longinus, terjadi pada Ides of March, atau 15 Maret tahun 44 Sebelum Masehi.
Adegan itu didramatisasi oleh Shakespeare, yang menyebut kata terakhir Sang Kaisar sebelum tewas adalah, "Et tu Brute?" (Kau juga Brutus?) lalu Caesar tumbang akibat tusukan salah satu orang kepercayaannya itu.
Bahwa Julius Caesar ditikam di Curia of Pompey sudah diketahui, namun sebelumnya bukti arkeologisnya belum ditemukan.
"Ribuan orang hari ini naik bus dan trem tepat di sebelah di mana Julius Caesar tewas ditikam 2056 tahun lalu," kata Antonio Monterroso, ketua tim dari Spanyol.
Tim dari Spanish National Research Council awalnya menemukan struktur beton dengan ukuran lebar hanya 3 meter dan dalamnya 2 meter.
Setelah memeriksa dokumen historis, mereka menyadari bahwa struktur itu sengaja dibangun oleh Augustus, putra Julius Caesar di titik tempat ayahnya terbunuh, sebagai semacam tugu peringatan sekaligus untuk mengutuk kejadian tragis itu. Gedung itu lalu ditutup dan dijadikan kuil untuk mengenang Caesar.
Caesar dibunuh saat ia memimpin pertemuan senat dalam ruang tertutup Curia of Pompey. Posisi kotak itu menunjukkan level terendah dari Curia, di mana Caesar biasa duduk di kursi khususnya, memimpin rapat.
Meski apakah ia tewas seketika di sana, masih jadi perdebatan hingga saat ini. Sebab, tak ada catatan sahih yang mengatakan Caesar yang terluka parah sempat dipindahkan sebelum ia meregang nyawa.
Namun, sepertinya itu adalah poin di mana ia ditikam dan terjatuh, seperti yang digambarkan dalam drama Shakespeare.
Antonio Monterroso dari Dewan Riset Spanyol, yang telah memimpin penggalian selama tiga tahun mengatakan, "temuan ini mengkonfirmasi bahwa Cassar ditikam di bagian bawah Curia of Pompey tempat ia memimpin, duduk di kursi, setelah rapat senat."
Lokasi tewasnya Julius Caesar akan dibuka untuk kunjungan turis mulai tahun 2013 mendatang.
sumber : http://www.iannnews.com/gadget_technology.php?kat=7&bid=2031
Post a Comment