Nasib produksi VW Karmann Cabriolet jauh lebih baik dan ini berumur panjang seperti kita sama-sama ketahui. Produksi masal cabriolet dimulai September 1949 berbasis model kodok baru kinyis-kinyis yang saat itu dinamai "Model Export" yang diproyeksikan untuk membanjiri Amerika, dan kurang lebih berhasil. Order pertama yang 1000 unit terselesaikan April 1950. Lalu VW order lagi. Sampai Agustus 1950, terselesaikanlah 10 ribu unit cabriolet. Karmann betul-betul jaya kembali dan makin dipercaya oleh VW. Uniknya lagi, walau Hebmüllers ceritanya seperti di atas, belakangan para penggemar VW tua mendapati fakta bahwa Karmann Cabrio model 1949 ternyata lebih langka dari VW Hebmüllers! |
VW Karmann Beetle cabriolet memakai sasis, moncong depan, belakang, samping, dari suplai Wolfsburg, pabrik Beetle. Sisanya yang tidak disuplai VW dibikin sendiri atau dimodifikasi dari panel Beetle standar. Mobil cabriolet, strukturnya beda dengan mobil hardtop. Ibarat telur, telur utuh akan kokoh strukturnya, tapi terlus yang sudah pecah setengah bagian atasnya, jauh lebih rapuh, jadi perlu diperkuat lagi. Sesuai dengan prinsip umum pembikinan cabriolet itu, di bagian bawah sasis diperkuat dengan semacam 'rel kereta api' di bawah heater channel yang bukan merupakan bagian menyatu dengan sasis. Dengan penguatan-penguatan itu, Beetle cabriolet (dan umumnya mobil convertible lain) lebih berat dari versi hardtopnya. Jangan disangka Karmann pada saat itu sudah canggih, nama sih boleh ngetop, tapi pabriknya masih kacangan sebetulnya. Mobil-mobil keluaran Karmann pada periode awal ini dibuat hand made. Akibatnya, tidak ada dua biji mobil aja yang benar-benar sama. Mula-mula, mobil dibikin dua bagian, bagian depan dan belakang. Lalu keduanya disetel-setel agar diperoleh gap pintu yang pas, baru dilas jadi satu. Semuanya dikerjakan manusia secara manual. Jadi balancenya sasis pun dari tiap-tiap mobil bisa terasa beda juga. |
Seiring dengan evolusi Beetle, cabriolet juga berevolusi. Bahkan Beetle cabriolet umumnya lebih disayang orang dari model sedan hardtopnya juga trimnya senantiasa setingkat dengan 'high-end'-nya Beetle atau "de-luxe" model atau bahkan lebih. Mesinnya juga selalu diambilkan dari versi terkuat dari yang ada. Sukses Beetle convertible ini termasuk fenomenal di dunia convertible. Dari produksi pertama, sampai produksi terakhir Januari 1980, tercatat sekitar 330 ribu unit. Dan convertible ini merupakan Beetle Jerman sejati yang terakhir dihentikan produksinya. Angka produksinya yang segitu membuat Karmann Cabriolet sebagai "the biggest selling convertible car" di di dunia, bahkan mungkin sampai saat ini. Ini memperkuat lagi citra Beetle sebagai 'juara dunia' sampai bertahun-tahun setelah kemundurannya. Sebagai manusia biasa, Wilhelm Karmann meninggal tahun 1952 di usia yang lumayan lanjut yaitu 88 tahun dan pengurusan pabrik diteruskan oleh anak laki-lakinya, Wilhelm junior. Karmann Junior ini juga seorang engineer kualitas tinggi dan teman baik dari seorang Italy bernama Luigi Segre yang merupakan pemilik dan kepala stylist dari Carrozzeria Ghia di Turin. Berkat pertemanan itu, waktu VW meminta Karmann mendesain mobil sport di atas sasis Beetle, Karmann Junior kontak ke teman Italinya itu. Cerita lain menyebutkan, ide adanya VW sport berbasis Beetle itu muncul setelah seorang petinggi VW (kalo tidak Nordhoff sendiri) mendapat bocoran ide sejenis dari orang Chrysler Amerika. Di Chrysler ide itu ditolak mentah-mentah karena jelas-jelas merupakan mobil sport palsu, tapi di VW coba-coba digarap. Karena terpengaruh oleh kendala-kendala market sebagaimana yang telah diulas di Chrysler, sejumlah usulan yang masuk dari Karmann terus-terusan ditolak VW. Bingung karena semua prototipe usulan ditolak, setengah iseng Karmann Jr. ngobrol dengan Segre soal itu. Dari semula main-main, terus jadi sungguhan karena Segre rupanya punya ide cemerlang soal itu. Tanpa setahu Karmann dan VW, Segre diam-diam beli Beetle standard. Lalu bodynya dibuang (sayang juga), dan di atasnya dibuatkan body prototipe sesuai idenya. Pas ditunjukkan ke Wilhelm Karmann Jr. tahun 1953, Karmann kaget dan sangat tertarik. Lalu Karmann mengatur agar Dr. Nordhoff (boss VW) dan vice-president VW Dr. Feuereisen memeriksa mobil itu. Keduanya ternyata terkesan sekali dan tidak lama kemudian mengorder pembuatan prototipe siap produksi. Segera prototipe dibuat. Sasis Beetle untuk bahan terpaksa harus dilebarkan di empat atau lima mobil tes karena kendala teknis, dan ini rupanya terbawa terus sampai versi produksinya. |
Mobil bikinan Karmann dan Ghia ini diluncurkan ke publik pertengahan 1955 dan langsung jadi sensasi dunia dan disebutlah dia sebagai VW Karmann Ghia (Volkswagen Tipe 14). VW Karmann Ghia, walau bukan coupe dua pintu yang pertama, termasuk yang mempopulerkan pola mobil seperti itu. Tidak lama setelah suksesnya, 'tiruan-tiruan'-nya bermunculan. Seperti misalnya yang dulu dikira akan mengimbangi adalah Renault Floride/Caravelle coupe dan convertiblenya yang muncul akhir 50-an dan awal 60-an. Mobil ini berbasis mobil mesin belakang juga, pakai desain swing axle, pengembangan dari Renault 4cv 750. Konon Dr. Porsche pernah memberikan advis atas Renault versi itu waktu dia dipenjara Perancis selepas perang. Selama masa-masa awal produksi Karmann Ghia, Karmann GMBH lucunya tidak punya mesin pres yang cukup kuat untuk membentuk lekuk-lekuk body VW Karmann Ghia yang montok itu. Jadinya, digarap tangan dengan pola seperti las, ketok, duco jalanan. Lengkungan dibuat dari lempengan metal kecil, lalu dilas tangan satu per satu. Siapapun yang pernah melakukan restorasi VW Karmann Ghia kuno tentu bisa menceritakan bagaimana ada las-lasan di tempat tidak lazim di plat-plat body VW Karmann Ghia itu. Frontal area yang lebih rendah dari Karmann Ghia membuat tahanan anginnya lebih kecil dari si kodok, sehingga walaupun bodynya lebih berat dia bisa mencapai top speed lebih tinggi secara lebih ekonomis daripada Beetle 36hp. Cuma, karena bobotnya itu, akselerasinya lebih lambat dari si kodok. Ironis sekali, ada mobil versi sport kalah lincah dari mobil versi saloon. Tongkrongan aja lu sport, tapi lari lu boyot. Gitulah kira-kira kesimpulannya. |
Tahun 1956 muncul Karmann Ghia versi convertible yang merupakan modifikasi Karmann (tanpa bantuan Ghia) dari model coupenya. Sudah tentu yang convertible bobotnya lebih berat lagi dan berujung ke kelincahan larinya yang lebih loyo lagi. Versi-versi awal dari coupes dan convertibles ini sangat indah dan klasik, dan sangat-sangat langka. Jajaran Karmann Ghia di face-lift tahun 1958. Ujung hidungnya dibentuk ulang dan lampu buritannya diperbesar. Headlightsnya juga agak naik sedikit dan dimunculkan versi setir kanan. Walau langka, di Indonesia juga sempat ada sejumlah Karmann Ghia built up beredar pada masa 60-70an dulu. Sekarang mungkin masih tersisa dan terpelihara. Periode kedua ini lebih maju dan jumlah produksi lebih massal, tidak lagi model karoseri kecil-kecilan seperti sebelumnya. VW Karmann Ghia ini selanjutnya mengalami sejumlah penyempurnaan sasis dan mesin sejalan dengan evolusi VW Kodok sampai akhirnya dihentikan produksinya tahun 1975. Salah satu perubahan besar Karmann Ghia adalah kemunculan versi tahun 1961 yang berbasis VW Tipe 3 yang banyak disebut sebagai VW Tipe 34. Stylingnya unik dan disukai sejumlah orang, tapi sekaligus juga dibenci oleh sejumlah orang yang lain dan dianggap 'lari' dari pakem dasarnya semula. Sebagaimana jajaran Tipe 3 sendiri yang agak kurang diterima khalayak penggemar VW pada umumnya, Karman Ghia (Type 34) ini juga kurang merangsang khalayak VW seluas leluhurnya yang berbasis Tipe 1. |
Walau dalam styling kurang menggigit, pada dasarnya Tipe 34 ini merupakan mobil yang berkualitas. Performanya juga termasuk handal untuk masa itu. Model ini berkembang bersama Tipe 3 yang lain sampai tahun 1969; yaitu saat model itu mendapatkan 'kehormatan' sebagai model pertama dari jajaran VW yang dihentikan produksinya! Hanya 42 ribu unit pernah dibuat, sangat kecil untuk ukuran VW. |
Sehabis dihentikan produksinya, tempatnya di pabrik Karmann digantikan oleh Porsche 914 atau VW 914 atau disebut juga Porsche/VW 914. |
Porsche/VW 914
Tahun 1960, Karmann mendirikan pabrik cabang di Brasil di Sao Bernardo do Campo, gak jelas persis dimana itu rimbanya di Brazil sana silakan lihat sendiri di peta. Awalnya, cabang Brazil ini mengasembling Karmann Ghia Tipe 1 dari kit CKD asal Jerman. Lama-lama pabrik itu memproduksi model hasil desain mereka sendiri yang dikenal sebagai TC Karmann Ghia yang di luar Brazil praktis tidak dikenal. Sepanjang 60-an dan 70-an, Karmann mengusulkan sejumlah proposal untuk menggantikan Ghia, tapi semuanya ditolak. Konon kabarnya sejumlah desain yang diusulkan sebenarnya banyak yang cakep, termasuk hasil dari Ital-designed yang disebut Cheetah tahun 1971. Ketika akhirnya produksi Karmann Ghia dihentikan tahun 1975, muncullah penggantinya yang berbeda bumi dan langit, namun lumayan cakep juga. Selepas Karmann Ghia, Pabrik Osnabruck memproduksi VW Scirocco yang berbasis Golf Mk 1. |
Golf MK1
Sampai digantikan Scirroco itu, Karmann Ghia sempat dibuat sejumlah 283 ribu dalam bentuk coupes dan 81,000 cabriolets. Lumayan banyak juga. |
Akhir 1970-an perusahaan Ghia dicaplok oleh Grup Ford. Golf dan Scirroco semula dirancang oleh Ital Design, namun Golf convertible (Mk1) yang muncul belakangan dirancang sendiri oleh Osnabruck, hampir mirip seperti Beetle Cabrio yang digantikannya. Sepertinya, Golf Cabrio Mk1 juga akan menjadi mobil kasik sebagai mana VW-VW lain "yang punya emblem hitam kecil di sisinya". Just in case ada yang nggak nangkep, emblem kecil itu tentunya bertuliskan Karmann (masak iya Paimin!). |
Walau produksinya relatif sedikit, VW bikinan Karmann merupakan investasi yang bernilai tinggi.
Post a Comment