Mengenal Sejarah Mobil Antik VW Karmann Ghia




Mengenal Sejarah Mobil Antik VW Karmann Ghia



Spoiler for wiki:

Wikipedia


Volkswagen Karmann Ghia adalah sebuah mobil berjenis coupe dan konvertibel yang diproduksi pada tahun 1955-1974 oleh Volkswagen. Mobil ini menggabungkan sasis dan mekanikal dari Volkswagen Beetle, didesain oleh Luigi Segre, dan pengerjaannya dibuat dengan tangan oleh Karmann.
Produksi mobil ini kemudian meningkat 2 kali lipat setelah diluncurkan, dan menjadi mobil yang paling banyak diimpor Amerika Serikat saat itu. Lebih dari 445.000 unit Karmann Ghia diproduksi di Jerman, tidak termasuk dengan varian Type 34. Karmann Brazil juga memproduksi 41.600 unit mobil ini untuk pasar Amerika Selatan pada tahun 1962 sampai 1975.





Karmann GMBH, dari Osnabruck, Jerman (dulunya Jerman Barat) adalah suatu bentuk istimewa dari 'Divisi Kendaraan Edisi Spesial' dari Volkswagen dan bahkan lebih dari itu. Sejatinya, Karmann adalah perusahaan independen terpisah dari VW dan punya sejarah panjang sendiri yang membanggakan yang merentang dalam kurun waktu 120 tahun, berarti bahkan sebelum mobil betul-betul ada secara massal, Karmann sudah berkembang. Sekarang, seperti juga di masa lalu, mereka jadi pembuat bodi mobil kualitas tinggi untuk sejumlah manufaktur Eropa, dan juga pembuat tools, dies, dan parts untuk sejumlah pihak lain.

Tahun 1901, Wilhelm Karmann beli Klases, suatu pabrik pembuat kendaraan besar macam bus dan sebagainya yang didirikan 1874. Habis dibeli, langsung diganti namanya pake nama dia sendiri, yaitu Karmann. Kenapa begitu? Ya, ini mungkin tradisi saja, dan selain itu tidak ada alasan untuk memberinya nama Tukiyem, Soblem, Waginem, dan seterusnya yang menyebutnya pun Wilhelm mungkin agak kesulitan.


Setahun setelah dibeli, pabrik Karmann mulai membuat body mobil, lalu body atau cangkang mesin-mesin. Ini terus berlangsung sampai perang dunia 1 meletus. Saat itu Karmann menggarap body mobil Opel, Minerva, dan FN. Banyak dari body bikinan Karmann ini berupa mobil convertibles atau atap terbuka. Mobil seperti itu kebanyakan untuk santai, piknik, ngeceng, menikmati udara segar, dan semacam itulah kira-kira penggunaannya. Secara umum pemiliknya orang-orang yang kaya dan sudah mapan. Dengan sendirinya, di jaman perang tidak pernah demandnya melonjak. Bahkan sebaliknya malah nyungsep, karena sumber daya dialokasikan untuk hal-hal strategis dan bukan barang mewah. Akibatnya, pabrik Karmann tersendat-sendat pertumbuhannya sampai perekonomian Jerman mulai agak stabil selepas perang tahun 1921.


Tahun 1921 itu titik cerah muncul di pabrik karena ada order dalam jumlah besar dari AGA motor company. Pabrik bahkan sempat diperluas segala. Sepanjang dekade 20-an, pabrik Karmann berjaya. Apalagi manufaktur mobil lain pun melihat kualitas kerja Karmann banyak yang kepincut minta dibikinkan body untuk keperluan mereka.


Dalam keadaan jaya begitu, biasa, terus Wilhelm Karmann jalan-jalan melancong ke Amerika untuk melihat dan belajar teknik produksi massal yang waktu itu rajanya adalah memang Amrik. Sampai saat itu, mobil-mobil Karmann masih dibikin dengan cara lama, yaitu kerangkanya dibikin dari kayu, lantas dilapisi dengan plat-plat metal. Jadi masih ada pengaruh dari kereta kuda. Dengan cara ini, agak sulit dan lambat untuk membuat mobil dalam jumlah banyak dan kualitas tinggi. Perjalanan ke Amrik yang dilakukan Karmann dan banyak industrialis Jerman lain ini mengilhami perubahan industri dan pabrikan di Jerman. Porsche pun si penggagas VW juga beberapa kali melancong ke Amerika untuk belajar teknik produksi terbaik kala itu.

Sejarah mencatat, akhir 20-an itu masa yang suram untuk perekonomian global. Peristiwa "Great Depression" tahun 1929 bikin hampir semua pelanggan Karmann kebanting bangkrut. Untung perusahaan Karmann terselamatkan berkat kedekatan dengan Adler motor company. Adler convertibles pada periode itu terkenal karena keindahan atap terpalnya. Kalo indah terus bocor apa artinya, betul tidak? Dari jauh doang indahnya, di dalam kabin nyemek-nyemek, mana asik. Nah, Adler ini atap terpalnya dan juga terkenal anti bocor. Reputasi Karmann pun ikut menanjak bersama dengan Adler ini. Tahun 1931, Karmann mulai membuat Ford Model A convertible. Ini menunjukkan betapa standar kerjanya sudah mulai diterima oleh Amerika yang waktu itu merupakan pelopor termaju dalam teknik produksi.


Ketika perang dunia kedua meletus, tahun 1939-an, Pabrik Karmann mempekerjakan 600 orang lebih. Tidak diketahui apa aktivitas mereka selama perang, yang jelas pastinya bukan berubah jadi pabrik tahu. Diperkirakan pabrik-pabrik semacam itu di jaman perang difungsikan untuk menghasilkan persenjataan, tapi bukan senjata bambu runcing, atau alat-alat strategis lainnya, misalnya produk-produk terpal untuk keperluan perang dan seterusnya. Yang jelas, sang pabrik dihajar bom sekutu sampai praktis hancur total.

Pabrik KDF (nantinya jadi VW) di Wolfsburg kita ketahuai sepanjang perang membuat berbagai macam mulai dari tungku, bagian-bagian pesawat terbang, mobil perang, sampai bom terbang V1. Mestinya di Osnabruck juga urusannya yang begituan. Masak iya Karmann bikin boneka barbie?


Selepas perang, Karmann mengalami nasib yang mirip dengan VW di Wolfsburg. Orang-orang Inggris mengambil apa yang tersisa di pabrik untuk membentuk unit bengkel perbaikan dan reparasi. Pembangunan kembali lambat sekali dan ini mungkin bikin Wilhelm Karmann stress berat juga. Di jaman susah habis perang habis-habisan begitu demand untuk body kendaraan yang spesial macam convertible praktis tidak ada. Gila apa, orang makan aja susah capek-capek bikin mobil convertible? Udah pabrik ancur, market demand ancur, ditutup ae' mari. Begitu kira-kira kata orang Surabaya, tapi Karmann, telanjur namanya nempel di pabrik masih punya harapan. Ide dasarnya terbawa-bawa dari saat mereka selamat berkat 'membonceng' Adler tempo hari. Jadilah mereka nunggu waktu dan cari-cari untuk dapat boncengan yang empuk.


Tools, dies, bagian-bagian body sepanjang waktu nunggu itu dianggurin begitu saja. Untung kemudian apa yang diharap-harap muncul, yaitu Volkswagen yang mulai sukses dengan Beetlenya bersama Nordhoff sang pemimpin mendatangi Karmann tahun 1948.


Kerjaan dari VW itu membuat pabrik ramai kembali. Order VW itu meliputi 2/3 dari sumber pemasukan Karmann. Pemasukan yang lain adalah dari jasa tooling ke sejumlah pabrikan termasuk VW juga, Mercedes-Benz, Renault, Ford (Europe dan US), BMW, Saab, dan British Leyland.


Tahun 1948 sebetulnya ada dua perusahaan yang oleh VW diserahi pekerjaan pembuatan kodok kap terbuka, yaitu Hebmüller dan Karmann. Hebmüller untuk versi kodok dua tempat duduk, sedangkan Karmann versi empat kursi. Prototipe dari keua-duanya disetujui VW dan lalu diorder 2000 VW 2000 Hebmüllers dan 1000 Karmann cabriolets.


Dari order ini, kelihatannya Hebmüller bakal jadi penjual yang dua kali lipat lebih besar dari Karmann. Cuma nasib orang ada di tangan Tuhan, seperti tercatat dalam sejarah, tidak lama setelah dapat order dari VW, pabrik Hebmüller hancur kebakaran. Persisnya kira-kira baru sebulan setelah produksi dimulai tahun 1949. Hanya 700 unit VW Hebmüller sempat terselesaikan (dan otomatis ini jadi barang antik dan langka sekali, yang harganya mungkin mepet langit). Si pabrik berjuang mati-matian untuk bangkit kembali dan gagal sebab uang asuransinya tidak mencukupi. Sejarah juga mencatat, setidaknya selusin VW Hebmüllers pernah dirakit komplit oleh Karmann setelah Hebmüller nyungsep bangkrut tahun 1952!

sumber :http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=16141705

Post a Comment

Previous Post Next Post