Taufik muda memulai karir di klub Sangkuriang Graha Sarana (SGS) Elektrik Bandung, di mana ia dilatih oleh mantan pebulutangkis nasional, Iie Sumirat. Sejak itu bakat bulutangkisnya mulai terlihat.
Di usia 18 tahun Taufik baru memperlihatkan prestasi menjanjikan sebagai seorang pemain muda setelah mencapai final All-England untuk menantang Peter Gade. Lepas dari itu, Taufik berhasil menguasai turnamen-turnamen besar dunia.
Prestasi pria bertinggi 176 cm itu mencapai puncaknya pada rentang waktu 2000-an awal. Taufik berhasil merebut Piala Thomas, emas SEA Games, Asian Games dan puncaknya saat mempersembahkan medali emas untuk Indonesia pada Olimpiade 2004 Athena. Berbagai seri dunia pun berhasil dimenangkan, di antaranya yang paling mengkilap saat enam kali juara Indonesia Open.
Taufik tercatat berhasil hampir merebut semua gelar bergengsi. Hanya All England yang lepas dari tangannya meski beberapa kali menembus babak final.
Pada kurun waktu tersebut, Taufik juga berhasil menjadi pemain nomor satu dunia. Saat itu dia harus bersaing ketat dengan rival abadinya asal China, Lin Dan, dan andalan Denmark, Peter Gade.
Taufik memiliki kelebihan pada backhand dan jumping smash keras, drop shot akurat, footwork yang rapih serta permainan net yang mematikan.
Bahkan rekor jumping smash yang dia buat pada kejuaraan dunia 2006 saat menghadapi Ng Wei masih tercatat sebagai yang tercepat. Saat itu shuttle-cock yang melesat dari raket Taufik tercatat mencapai 305 km/jam.
Meski memiliki kelebihan yang cukup mumpuni, Taufik masih memiliki beberapa sektor yang dianggap sebagai kelemahan. Kurang sabar dalam membangun skema permainan dan kurang bagusnya stamina sering membuat Juara Dunia 2005 itu kelimpungan saat bermain di usia yang beranjak senja.
Setelah memutuskan untuk gantung raket, suami dari anak Agum Gumelar, Ami Gumelar, itu berarti sudah tampil di 35 laga final dalam seluruh seri di dunia, dengan memenangkan 25 gelar. Saat ini Taufik sendiri menduduki peringkat 12 dunia.
Taufik sendiri masih akan tetap bermain dalam beberapa seri tahun ini, karena sudah menandatangani kontrak dengan sponsor. Setelah itu, pria yang dikenal hidup glamor ini akan gantung raket dan fokus mengurus Taufik Hidayat Arena.
Prestasi:
1998: Juara Brunei Open
1999: Juara Indonesia Open, Juara SEA Games
2000: Juara Indonesia Open, Juara Malaysia Open, Juara Kejuaraan Asia
2001: Juara Singapore Open
2002: Juara Indonesia Open, Juara Taiwan Open, Juara Asian Games
2003: Juara Indonesia Open
2004: Juara Indonesia Open, Juara Kejuaraan Asia, Juara Olimpiade
2005: Juara Singapore Open, Juara Kejuaraan Dunia
2006: Juara Indonesia Open, Juara Asian Games
2007: Juara Kejuaraan Asia, Juara SEA Games
2008: Juara Macau Open
2009: Juara US Open, Juara India Open
2010: Juara Canada Open, Juara Indonesia GP Gold, Juara French Open SS
2011: Semifinalis VICTOR- BWF Superseries Finals, Runner Up PROTON MALAYSIA OPEN SUPER SERIES, Semifinalis Victor Korea Open Super Series Premier, Semifinalis Yonex – Sunrise India Open Superseries, Perempat final Indonesia Open Superseries Premier 2011, perempat final 2011 Yonex OCBC US Open Grand Prix Gold, Runner - up 2011 Yonex Canada Open, Semi final Bankaltim Indonesia Open GP Gold 2011, Juara India Open Grand Prix Gold 2011
2012: Semifinal MAYBANK Malaysia Open Presented by PROTON, Perempat final YONEX All England Open Badminton Championships 2012, Semi final Swiss Open 2012, Perempat final 2012 Yonex Australian Open GP Gold, Perempat final Yonex Sunrise India Open 2012
Partisipasi dalam Timnas Indonesia:
5 kali Piala Sudirman (1999, 2001, 2003, 2005, 2007)
6 kali Piala Thomas (2000, 2002, 2004, 2006, 2008, 2010)
4 kali di Olimpiade (2000, 2004, 2008, 2012) (eh)
sumber :http://sport.news.viva.co.id/news/read/344641-pebulutangkis-indonesia-dengan-gelar-lengkap
Post a Comment