Stasiun televisi Aljazeera melaporkan, Kamis (2/8), protes atas larangan itu mulai berdatangan dari etnis Uighur yang merupakan kelompok minoritas di China. Mereka menuduh para pejabat China melakukan penganiayaan agama dan politik.
Pejabat berwenang beralasan kebijakan ini untuk menjaga stabilitas negara selama Ramadan. Seruan untuk tidak berpuasa bagi warga Xinjiang itu disampaikan melalui situs resmi Pemerintah Provinsi Xinjiang. Untuk menjamin seluruh muslim Uighur tidak berpuasa, pejabat komunis saban siang membagikan makanan ke seantero Xinjiang.
Kongres Uighur Dunia memperingatkan pemerintah China agar tidak memaksa lebih jauh kebijakan ini. Kaum Uighur dipastikan bakal melawan.
Wilayah ini sering diguncang bentrokan dan kekerasan etnis. Puncaknya terjadi Juli tiga tahun lalu saat Uighur dan etnis Han di Kota Urumqi terlibat baku hantam. Sekitar 200 orang tewas, kebanyakan pihak Uighur. Dituding penyebabnya aparat keamanan China, tapi pemerintah membantah ada represi. Mereka malah meminta kesediaan etnis Uighur untuk mengatur Xinjiang.
Kaum muslim Uighur kerap mendapat intimidasi dari rezim komunis memang menyuarakan kemerdekaan dari Negeri Tirai Bambu itu.
sumber :http://www.merdeka.com/dunia/china-larang-muslim-uighur-berpuasa.html
Post a Comment