Robot Ciptaan Unpad yang Bisa Usir Serangga & Tikus

Quote:
JAKARTA - Mendengar kata RSCM, gambaran pertama kali yang terlintas adalah rumah sakit. Namun, RSCM yang ini berbeda. Ya, Robot Super Cleaning Multifungsi atau RSCM merupakan inovasi kreatif mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung untuk mempermudah membersihkan debu dan membersihkan lantai. Bahkan RSCM Unpad juga mampu mengusir tikus.

Inovasi ini merupakan besutan lima mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unpad. Mereka adalah R Nurlina Hardiyanti, Berry Wirattama, Surya Cahyadi, Luthfi Ardyansah, dan Indriani Latifah dengan dosen pembimbing Asep Sholahuddin. Karya kreatif ini mampu mendulang emas pada Kelas Poster bidang Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKMKC) di Pekan Ilmiah Mahasiswa (Pimnas) XXV lalu.


“Keunggulan robot ini multifungsi. Tidak hanya menyedot debu seperti vacuum cleaner, tetapi juga bisa mengusir tikus dan serangga. Frekuensinya bisa diubah-ubah,” kata Nurlina selaku ketua tim, seperti dilansir dari laman Unpad, Kamis (19/7/2012).


Menurut Nurlina, RSCM diciptakan sebagai solusi untuk membantu dan mempermudah pekerjaan rumah tangga seperti menyedot debu, membersihkan lantai, dan mengusir tikus tanpa menghasilkan limbah yang berbahaya, serta aman untuk anak-anak. Di dalam desain prototype robot ini menggunakan satu mikrokontroler yang dapat mengendalikan tiga fungsi sekaligus. Padahal biasanya, satu mikrokontroler hanya dapat mengendalikan satu fungsi saja.


Cara kerja alat penyedot debu pada RSCM dengan memanfaatkan perbedaan tekanan. Tekanan udara akan mendorong udara di luar ke dalam penyedot debu sehingga debu akan terhisap masuk ke dalam tempat penyimpanan debu.

Debu yang terhisap sebelumnya melewati penyaring (filter) dan udara dibuang dalam keadaan bersih setelah melewati penyaring. Sementara pembersih lantai akan berputar secara otomotis yang digerakkan oleh motor DC.


Kinerja alat pengusir tikus dan serangga pada robot ini adalah dengan mengeluarkan gelombang ultrasonik. Gelombang ultrasonik tidak akan terdengar oleh telinga manusia namun akan sangat mengganggu tikus dan serangga.


“Kami sama sekali tidak menyangka akan mendapat emas. Setelah pengumuman perolehan perunggu dan perak sudah dibacakan, kami justru menyangka tidak akan dapat penghargaan,” tutur Nurlina.


Surya Cahyadi menambahkan, poster yang dibuat oleh timnya memang memiliki keunggulan dibandingkan peserta lain. Dia menyebutkan, poster mereka mudah dimengerti dengan kata-kata yang mudah dipahami.


Untuk membuat poster, lanjutnya, selain mencari contoh di internet dan melihat poster dari tim Unpad tahun lalu, Surya dan kawan-kawan juga banyak bertanya dan mencari informasi ke dosen pembimbing serta rekan-rekan lain. “Waktu itu saya buat konsep. Setelah itu saya minta tambahan dan koreksinya dari teman-teman yang lain,” ungkap Surya.

Awalnya, Surya mengaku pesimistis akan meraih penghargaan di Pimnas. Ketika Kelas Poster, Surya yang pada saat itu ditunjuk untuk menjaga stan bersama Berry merasa minder ketika didatangi oleh para juri. “Poster orang lain dilihat lama oleh juri. Sedangkan giliran kami hanya sebentar, hanya dilihat, bahkan cenderung dilewati,” paparnya.


Meski demikian, tim ini mengaku bangga dapat meraih emas untuk Unpad di ajang Pimnas XXV. “Sangat luar biasa, menyenangkan. Untuk pertama kalinya ikut, langsung mendapat juara setara emas,” tutur asisten dosen pembimbing tim ini, Erick Paulus.(mrg)






sumber :http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=15546013

Post a Comment

Previous Post Next Post