Telur ini ternyata dipanen dari seekor ikan betina besar berdaging putih yang dikenal dengan ikan sturgeon. Telur-telur tersebut dipanen dari ovarium, melewati proses penyaringan yang halus sehingga telur tersebut terpisah dari cairan, lemak, dan membran. Proses yang panjang inilah yang membuat telur ikan ini mahal harganya.
Kaviar memiliki rasa asin yang ringan. Agar tak mudah rusak akhirnya kaviar diawetkan. Proses pengawetan tersebut yang membuat kaviar menjadi bulatan-bulatan. Ada beragam jenis ikan Sturgeon yang menghasilkan berbagai jenis kaviar. Ada sturgeon osetra, sevurga, sturgeon putih, shortnose sturgeon dan yang menghasilkan kaviar paling mahal adalah sturgeon beluga.
Sturgeon dapat ditemukan di air tawar dan laut, tergantung pada spesiesnya, dan biasanya hidup di bumi bagian utara. Ikan tersebut dapat tumbuh hingga 13 kaki panjanggnya atau sekitar 3,6 meter, sedangkan beratnya bisa mencapai lebih dari satu ton. Daging ikan sturgeon juga dijual, biasanya dikemas dalam kaleng atau dibekukan. Namun sebagian besar harga ikan sturgeon berasal dari telur yang dihasilkan.
Kaviar dikelompokkan berdasarkan kualitas kandungan garamnya. Ada istilah 'malassol'. Istilah tersebut digunakan untuk kaviar yang berkualitas tinggi, kandungan garamnya kurang dari 5%. sedangkan istilah 'payusnaya' digunakan untuk kaviar yang memiliki kandungan garam 10%.
Cara yang sederhana untuk menghidangkan kaviar adalah dengan crackers,bread toast beroles mentega, dan jus lemon. Bila kaviar disimpan dalam kulkas, saat ingin digunakan, biarkan beberapa saat agar suhu dinginnya hilang.
Yang paling penting saat menghidangkan kaviar, jangan menyajikan dalam peralatan makan yang terbuat dari stainless steel atau perak, karena akan merubah rasa kaviar. Lebih baik menggunakan peralatan makan yang terbuat dari kayu, kaca, atau plastik. Kaviar bisa dinikmati di resto berbintang karena harganya relatif mahal.
sumber :http://food.detik.com/read/2012/07/27/093321/1976272/297/mengapa-kaviar-harganya-mahal?991104topnews
Post a Comment