Stasiun Kereta Kami-Shirataki yang terletak di pulau Hokaido sebelah utara Jepang seharusnya telah ditutup tiga tahun yang lalu. Namun setelah mereka mengetahui bahwa masih ada seorang pelajar yang menggunakan kereta api setiap hari untuk pergi ke sekolah, pemerintah memutuskan untuk menunda penutupan stasiun kereta tersebut sampai si anak lulus sekolah dan pindah ke kota lain untuk kuliah.
Kana Harada berangkat tiap pukul 7.04 pagi memakai kereta ke sekolah dan pulang setiap pukul 5.08 sore. Ia adalah penumpang satu-satunya dalam kereta tersebut. Karena hanya mengantar Harada, kereta api tersebut tidak beroperasi selama musim liburan sekolah. Keberangkatan kereta juga disesuaikan dengan jadwal Harada.
Dan benar saja, sesuai janji mereka, tepat tanggal 26 Maret 2016, Stasiun kereta tersebut akhirnya ditutup secara resmi bertepatan dengan tamatnya Harada dari sekolah SMA.
Banyak orang, termasuk para reporter dan penduduk, datang untuk menjadi saksi mata dari perjalanan terakhir kereta dari stasiun Kami-Shirataki. Sebuah upacara sederhana digelar di stasiun yang sebenarnya tak lebih dari gudang kayu dan sebuah bangku tunggal.
Kana Harada mengatakan dalam wawancara kalau ia merasa sangat bersyukur karena bisa naik kereta ke sekolah setiap hari selama kurun waktu tiga tahun terakhir.
Menunda penutupan stasiun kereta hanya karena seorang pelajar adalah sebuah kepedulian yang luar biasa dari Pemerintah Jepang. Bila dihitung secara ekonomi, tiga tahun beroperasi dengan hanya seorang penumpang didalamnya adalah operasional yang merugi. Namun sekali lagi, bagi Jepang pendidikan adalah hal yang tak ternilai dan layak diperjuangkan semua pihak.
Post a Comment