Seorang wanita 89 tahun yang menerima implan teleskop seukuran kacang di matanya mengungkapkan kegembiraan karena bisa membaca untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun.
Ahli bedah di UC Davis Medical Center berhasil menanamkan implan teleskop kecil di mata Dorothy Bane bulan Mei silam.
Dia telah menderita stadium akhir terkait degenerasi macular (AMD), salah satu penyebab utama kebutaan.
“Saya bisa melihat lebih baik dari sebelumnya sekarang,” katanya.
“Warna yang lebih hidup, indah dan alami, dan saya bisa membaca (huruf) cetak besar dengan kacamata saya.”
Bane, yang adalah seorang seniman cat air, mengatakan dia berharap implan ini membantunya untuk kembali melukis.
“Saya belum bisa membaca selama tujuh tahun terakhir ini, dan saya berharap untuk bisa melukis lagi.”
Implan ini difokuskan pada daerah retina yang rusak.
Operasi terobosan ini diharapkan dapat dilakukan oleh penderita lain.
“Kerusakan degenerasi makula retina menyebabkan blind spot di bagian tengah mata seseorang,” ungkap Mark Mannis, Profesor, dan Ketua Optalmologi dan Ilmu Penglihatan serta Direktur Eye Center di UC Davis Health System.
“Implan teleskopik mengembalikan visi dengan memproyeksikan gambar ke bagian yang rusak dari retina, yang memungkinkan pasien mampu untuk melihat kembali wajah orang-orang dan rincian obyek terletak langsung di depan mereka.”
Penyebab pasti dari degenerasi makula tidak diketahui, tetapi kondisi berkembang karena usia mata semakin bertambah.
Makula terdiri dari jutaan sel peraba cahaya yang membuat pandangan tajam, penglihatan sentral rinci. Ini adalah bagian yang paling sensitif dari retina, yang terletak di belakang mata.
Retina cepat mengubah cahaya menjadi sinyal listrik dan kemudian mengirimkan sinyal-sinyal listrik ke otak melalui saraf optik.
Otak menerjemahkan sinyal listrik menjadi gambar.
Jika makula rusak, poin dalam gambar tidak jelas.
Bane adalah reseptor implant teleskop mata pertama di Northern California dan menjadi satu dari 50 orang pertama di Amerika Serikat.
Sejak operasi itu, Bane telah bekerjasama dengan dokter mata dan okupasi terapis UC Davis untuk mempelajari bagaimana menggunakan mata baru teleskopik nya.
“Dia pada dasarnya menggunakan mata kirinya dengan implan teleskopik untuk melihat rincian, seperti menggunakan keypad microwave dan membaca buku,” ungkap Richard Van Buskirk, optometrist masyarakat tunanetra di Sacramento yang mengkhususkan diri dalam merawat pasien low vision .
“Pada akhirnya, otak secara otomatis akan membuat shift, menggunakan kemampuan masing-masing mata yang diperlukan.”
-Hal ini memungkinkan pasien untuk melihat rincian obyek yang terletak langsung di depan mereka.
-Namun, pasien harus menjalani pelatihan untuk ‘mengajar’ otak mereka dalam penggunaan teleskop, yang hanya ditanamkan pada satu mata.
-Pasien pertama menggunakan implan di mata kirinya untuk membaca dan pandangan dekat.
sumber : http://kabartop.com/inilah-kondisi-lansia-dengan-implan-teleskop-di-mata/
Post a Comment