New Mexico, Kahaba.- Seorang atlet olahraga ekstrim, Felix Baumgartner, mendarat dengan selamat di bumi setelah melompat terjun dari ketinggian stratosfer, 24 mil diatas permukaan laut. Pria pemberani itu berhasil mencatatkan namanya sebagai manusia pertama yang melakukan terjun bebas dengan kecepatan supersonik.
Seperti yang dilansir dari Globalnews, Baumgartner mendarat pada sebuah gurun di bagian timur New Mexico beberapa menit setelah melompat dari kapsulnya dengan ketinggian 28.000 kaki, atau 24 mil (38,6 km .red) diatas tanah. Dia mengangkat tangannya sebagai pertanda kemenangan beberapa saat setelah mendarat, membuat riuh ratusan penonton dan teman-temannya yang menyaksikan aksi berbahaya itu dari pusat kontrol di kota Roswell, New Mexico.
Tiga jam sebelumnya, Baumgartner, yang oleh media dikenal sebagai ‘Felix Tanpa Takut’ itu mengudara dengan sebuah kapsul bertekanan udara yang diterbangkan oleh sebuah balon helium raksasa.
Dalam melakukan lompatan, Baumgartner harus ekstra teliti dan berhati-hati. Gesekan antara badannya dengan kapsul saat keluar bisa saja merobek pakaian khusus bertekanan udara yang ia kenakan. Satu robekan saja, bisa membuat nyawanya terancam akibat kekurangan oksigen dan suhu minus 70 derajat.
Dia membuka parasutnya ketika dia mendekati bumi, lalu mengarahkannya ke titik pendaratan di gurun sebelah timur kota New Mexico.
Lompatan dramatis ini bukan tanpa tujuan, Baumgartner ingin mencatatkan namanya di buku rekor sebagai manusia pertama yang terjun bebas dari ketinggian dengan kecepatan diatas kecepatan suara. Melakukan terjun bebas dari ketinggian lebih dari tiga kali ketinggian rata-rata pesawat terbang, Baumgartner mengharapkan bisa menembus kecepatan jatuh 690 mil/jam.
Uniknya lagi, misi ekstrem ini disiarkan langsung lewat kamera di kapsul udaranya yang tersambung dengan banyak penggemarnya melalui streaming video internet. Dalam tayangan yang disiarkan langsung di Youtube dan disaksikan lebih dari 8 juta pemirsa pada Senin (15/10/2012), penerjun payung asal Austria itu sempat mengangkat jempolnya sebelum melompat, tanda ia sangat bahagia karena akan menembus batas yang tidak pernah berhasil dilakukan oleh banyak manusia sebelum dirinya.
Salah seorang anggota team Baumgartner adalah Joe Kittinger. Kittinger adalah orang yang pertama kali mencoba menembus kecepatan suara dari ketinggian 19,5 mil pada tahun 1960.
Penerjunan Baumgartner tak lepas dari drama. Setelah perencanaan penerjunan sempat ditunda karena faktor angin yang kurang mendukung, proses penerjunan pun menjadi detik-detik menegangkan.
Minggu sekitar pukul 22.30 WIB, Baumgartner memulai misi dengan naik menuju ketinggian terjun. Ia naik bersama kapsul yang telah diatur tekanannya, yang diangkat dengan balon helium. Serangkaian peralatan seperti GPS, pembaca kecepatan, pelindung pemanas dan kamera tersemat di pakaian khususnya.
Satu jam setelah terangkat naik, Baumgartner sampai pada ketinggian 19,2 km di atas permukaan laut. Kittinger yang juga menjadi anggota tim persiapan penerjunan ini mengatakan, "Semua dalam keadaan lampu hijau. Baik-baik saja."
Ada masalah yang sempat dihadapi saat penerjunan. Diwartakan BBC, Baumgartner seharusnya mulai terjun dengan posisi segitiga dengan kepala di bawah. Tapi, video yang merekam penerjunan menunjukkan posisi terjun sempat tak tepat.
Akibatnya, tubuh Baumgartner sempat tampak berputar-putar. Jika ini berlanjut, maka kerusakan pada mata, otak dan sistem kardiovaskular tak terhindarkan. Untunglah, dengan pengalaman 2500 skydiving, Baumgartner berhasil menstabilkan posisinya.
Sebelum drama itu pun, misi sempat akan dibatalkan. Bagian pelindung yang berfungsi memanaskan gagal bekerja. Akibatnya, ketika Baumgartner menghembuskan nafas, pelindung ini berkabut.
"Ini sangat serius, Joe," kata Baumgartner kepada Kittinger seperti dikutip BBC, Minggu. Meskipun demikian, kendala yang dihadapi bisa diselesaikan. Kittinger meyakinkan Baumgartner bahwa malaikat akan menjaganya.
Detik-detik menegangkan berakhir ketika proses penerjunan akhirnya lancar. Baumgartner terjun lebih cepat dari perkiraan, yakni selama 9 menit 3 detik. Sekitar 4 menit 44 detik dari penerjunan merupakan gerakan jatuh bebas sementara setelahnya adalah penerjunan dengan parasut.
Sesaat setelah pendaratan di gurun wilayah New Mexico, ia mengangkat tangan sebagai tanda kemenangan. Kolega, ibu dan pengendali misi pun menyambut riang keberhasilan itu. Baumgartner pun segera diangkut dengan helikopter untuk merayakan kemenangan.
Dengan keberhasilan ini, sejumlah risiko telah ditakhlukkan Baumgartner. Jika saat keluar dari kapsul pakaian khusus rusak, Baumgartner berisiko mengalami gejala ebullism alias darah mendidih. Terkait dengan posisi penerjunan, ia berisiko mengalami kerusakan organ.
Satu kalimat bermakna yang diungkapkan Baumgartner ialah, "Kadang kita harus berada di tempat yang sangat tinggi untuk melihat betapa kecilnya diri kita."
Secara kebetulan, keberhasilan Baumgartner menjadi manusia pertama yang terjun melampaui kecepatan suara tanpa alat bantu ini bertepatan dengan peringatan 65 tahun tes pilot Amerika Serikat, Chuck Yeager, yang berhasil terbang dengan pesawat melebihi kecepatan suara. Berikut adalah beberapa gambar yang diambil di saat-saat misi dimulai.
Spoiler for Felix saat ingin melakukan penerjunan dari luar angkasa (BWK ):
Spoiler for gif image, saat² penerjunan dimulai:
sumber :http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=16945225
Post a Comment