Pantun Sunda adalah seni pertunjukan cerita tutur dalam bentuk sastra Sunda lama yang disajikan secara paparan (prolog), dialog, dan seringkali dinyanyikan. Seni Pantun itu dilakukan oleh seorang juru pantun (tukang pantun) sambil diiringi alat musik kecapi yang dimainkannya sendiri.
Salah satu ceritanya yang cukup populer adalah Lutung Kasarung atau lutung yang tersesat. Lutung atau disebut juga langur adalah sejenis monyet berwarna hitam atau kuning keemasan, berekor panjang yang tinggal di kawasan Asia Tenggara.
Kembali ke kisah Lutung Kasarung, seperti diangkat dari legendanya, kisah film ini mengisahkan tentang perjalanan Sanghyang Guruminda dari Kahyangan yang diturunkan ke Buana Panca Tengah (Bumi) dalam wujud seekor lutung. Dalam perjalanannya di Bumi, sang lutung bertemu dengan putri Purbasari Ayuwangi yang diusir oleh saudaranya yang pendengki, Purbararang.
Lutung Kasarung adalah seekor makhluk yang buruk rupa. Pada akhirnya ia berubah menjadi pangeran dan mengawini Purbasari, dan mereka memerintah Kerajaan Pasir Batang dan Kerajaan Cupu Mandala Ayu bersama-sama.
Kisah ini berisi nasihat, janganlah memandang sesuatu dari kulitnya saja. Purbasari diejek karena punya pacar seekor lutung (Guru Minda), sedangkan kakaknya Purbararang membanggakan kekasihnya, Indrajaya yang manusia. Ternyata lutung itu sebetulnya adalah seorang pangeran tampan, titisan dewi Sunan Ambu. Guru Minda jauh lebih tampan dari Indrajaya.
Berdasarkan catatan sejarah perfilman di Indonesia, Loetoeng Kasaroeng adalah film pertama yang diproduksi di Indonesia. Ketika itu masih eranya film bisu dan hitam putih. Film yang ditayangkan di bioskop hanya berupa gambar bergerak tanpa ada suara sama sekali.
Film bisu ini dirilis pada tahun 1926 oleh NV Java Film Company. Sutradaranya adalah dua orang asal Belanda G Kruger dan L Heuveldorp. Meski begitu, para pemain film ini adalah aktor dan aktris pribumi. Ikut membintangi film ini adalah anak-anak Bupati Bandung Wiranatakusumah.
Pemutaran perdananya di kota Bandung berlangsung sukses dari tanggal 31 Desember 1926 sampai 6 Januari 1927 di Bioskop Majestic. Film Lutung Kasarung ini tercatat pernah dibuat ulang dua kali yaitu tahun 1952 dan 1983.
Film Lutung Kasarung produksi 1952 disutradarai ET Effendi dengan pemeran Nurhasanah, Barnas Lesmana, Kusmana Suwirja, Tina Melinda. Sementara untuk produksi tahun 1983, BZ Kadaryono menjadi sutradaranya dengan para pemain adalah Erna Santoso, Johan Saimima, Enny Beatrice, Godfried Sancho, dan Avent Christie.
Kedua film remake itu memiliki cerita yang sama dengan kisah aslinya namun tentu saja tampil dengan berwarna dan bersuara.
sumber :http://www.merdeka.com/peristiwa/loetoeng-kasaroeng-film-pertama-diproduksi-di-indonesia.html
Post a Comment