Ditemui di kantor Panwaslu DKI Jakarta Selasa (18/9/2012) Budayawan Betawi, Ridwan Saidi menyoroti ucapan Nachrowi Ramli ketika membuka acara Lebaran Betawi di Lapangan Bermes, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 10 September 2012 lalu.
Nachrowi Ramli atau akrab dipanggil Nara selaku ketua Bamus Betawi saat itu berujar orang Betawi yang tidak pilih calon Betawi, silakan keluar dari Betawi.
Menurut Ridwan, ucapan tersebut tidak seharusnya diucapkan di depan umum.
" Dalam Betawi, bercanda itu bersifat privat dan harus dengan kenalan dekat," ujarnya.
Ridwan juga berujar kedudukan Nara yang hanya seorang ketua ormas Betawi tidak sendirinya menguasai adat dan kebudayaan Betawi.
"Ente (Nara) kan cuma ketua ormas, tidak sendirinya menguasai adat dan kebudayaan Betawi, kedudukan dia sebagai ketua ormas juga tidak afirmatif berbicara atas nama adat," cetus Ridwan.
Dia juga menambahkan hukuman pengusiran adalah hukuman adat Betawi yang sudah tidak berlaku sejak pertengahan abad ke-19. Hukum tersebut, tambahnya, harus melalui otoritas seperti ketua adat.
"Hukum tersebut sudah ada sejak pertengahan abad ke-19 karena dulu gak ada hukuman mati, dan harus melalui ketua adat, sanksi itu juga berlaku kalau ada yang melakukan pelanggaran berat aturan adat," katanya dengan logat khas Betawi.
Akhirnya, budayawan nyentrik tersebut mengimbau kepada seluruh kandidat agar menjaga ucapan dan lebih baik bersaing secara sportif.sumber :http://megapolitan.kompas.com/read/2012/09/18/1331516/Budayawan.Betawi.Protes.Ucapan.Nara
Post a Comment