Polrestabes Surabaya mulai memperketat pengamanan di Kantor Konjen AS di Surabaya.
SURABAYA, Jaringnews.com - Film berjudul "Innocence of Muslim" menuai aksi protes dari berbagai kalangan muslim dunia. Pasalnya, film itu dinilai menghina Nabi Muhammad dan umat Muslim.
Salah satu aksi protes itu terjadi di Libya. Aksi protes mengakibatkan Duta Besar Amerika Serikat di Libya John Christopher Stevens dan 3 staf Konjen AS di Benghazi, Libya tewas. Tidak hanya di Libya, aksi kecaman juga terjadi di sejumlah kantor Kedubes AS di negara Timur Tengah dan Afrika Utara.
Tidak ingin insiden serupa terjadi, Polrestabes Surabaya mulai memperketat pengamanan di Kantor Konjen AS di Surabaya. Hal ini sebagai langkah antisipasi kemungkinan munculnya ancaman serupa. Apalagi, pemerintah AS telah memerintahkan stafnya untuk meningkatkan pengamanan konsulat dan kedutaan di seluruh dunia menyusul tragedi Libya.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Tri Maryanto, Kamis (13/9), mengatakan, pihaknya mengantisipasi kemungkinan aksi demonstrasi mengecam film tersebut di Konjen AS di Surabaya.
"Tapi tidak dengan menambah jumlah personel, hanya lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas di sekitar Konjen. Misalnya lalu lalang orang dan kendaraan di sekitar Konjen," ujarnya pada Jaringnews.com.
Diakui Maryanto, pekan depan direncanakan bakal dilakukan simulasi bersama antara petugas keamanan dalam Konjen dan kepolisian untuk penanganan aksi teror di Konjen AS.
Simulasi ini akan digelar dalam rangka melatih bersama kemampuan penjinakkan bom dan antisipasi serangan terorisme.
Maryanto menuturkan, ide simulasi ini muncul dalam pertemuan antara dirinya dengan pimpinan keamanan Konjen AS yang baru pada pekan lalu.
"Saya utarakan ide (dalam pertemuan itu) untuk menggelar simulasi bersama dan mereka menyambutnya dengan baik," tandas dia seraya menampik jika simulasi ini digelar sebagai reaksi atas peristiwa di Libya tersebut.
Post a Comment