Sayat-sayat Tangan Pakai Silet, Pengemis di M 69 Diciduk Polisi





Dua orang remaja yang kerap mengemis di atas Metromini 69 jurusan Ciledug-Blok M ditangkap aparat Subdit Resmob Polda Metro Jaya. Keduanya ditangkap karena telah meresahkan penumpang bus, menyilet-nyilet tangannya hanya demi recehan.

Keduanya yakni Yosef (17) dan Adit (17). Mereka ditangkap di lampu merah perempatan Seskoal, Cipulir, Jakarta Selatan. Salah satu pengemis, Yosef mengaku melakukan tindakan yang membahayakan dirinya itu untuk menakut-nakuti penumpang.

"Biar penumpang mau ngasih uang. Kalau dengan menyilet-nyilet kan orang jadi takut dan mau ngasih uang," kata Yosef kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (2/8/2012).

Yosef mengatakan, ia memperoleh trik tersebut dari seorang pria dewasa yang dipanggilnya 'Gendut'. Kenalan barunya di jalanan itu memberitahu trik itu sangat jitu membuat penumpang ketakutan sekaligus bersimpatik hingga dapat menghasilkan kepingan logam mata uang yang banyak.

"Kata Gendut, cobain aja pake ginian (cara menyilet-nyilet tangan). Saya juga dapat (uang) banyak," kata Yosef menirukan Gendut.

Oleh Gendut, Yosef dan temannya Adit diajari 'berorasi' di depan penumpang sebelum akhirnya menyilet-nyilet tangannya. Kata-kata yang digunakan pun dibuat sedemikian rupa dengan gaya bahasa yang mengiba.

Di hadapan wartawan dan petugas, dua sekawan yang kesehariannya mengamen di atas bus ini kemudian mempraktikan cara-caranya mengemis.

"Permisi ya om tante, saya meminta sedekahnya. Daripada saya mencopet, menjambret mendingan saya menyilet-nyileti tangan sendiri yah. Mudah-mudahan ada om dan tante yang mau memberikan sepeser uangnya untuk kami makan yah. Terima kasih om dan tante," celoteh Yosef.

Yosef kemudian menguji silet yang dia bawa untuk memotong-motong kertas. Setelah itu, ia kemudian menyilet-nyilet lengan kirinya dengan silet tadi.

Kendati mengeluarkan darah, Yosef mengaku tidak merasakan sakit saat lengannya disayat-sayat. Sebelum melakukan aksinya, ia 'membius' dirinya dengan minuman ciu agar merasakan kebal.

"Saya beli ciu di stasiun. Harganya Rp 17 ribu. Tapi itu nggak setiap waktu, cuma sesekali saja," kata dia.

Tidak hanya itu, dia juga punya trik tersendiri untuk menghindari luka yang berlebih akibat sayatan silet tersebut. Dia gunakan mata silet yang tumpul untuk menyayat tangannya.

"Kalau pakai yang tumpul kan nggak terlalu sakit. Biar tumpul digores-goreskan dulu ke tanah siletnya," imbuhnya.

Setelah selesai melakukan atraksi tersebut, keduanya baru bernyanyi. Tugas Adit, 'rekan kerja' Yoseflah yang mengiringi lantunan keduanya dengan menggunakan 'kecrek'-alat musik yang terbuat dari bekas tutup botol-dan berjalan di antara bangku penumpang untuk memungut uang.

"Saya yang ngambilin uang ke penumpangnya," kata Adit.

Aksi itu dilakukan setiap hari oleh dua sekawan itu. Menurutnya, ada teman-temannya yang lain yang juga melakukan aksi serupa untuk mengemis. Mereka kerap berkumpul di lampu merah perempatan Seskoal, Cipulir, Jaksel.

"Sehari ya lumayan bisa dapat Rp 25-30 ribu. Uangnya dibagi dua," ujar Adit.

Sementara itu, Kasubdit Resmib Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan mengatakan, tindakan keduanya telah meresahkan warga. Pasalnya, keduanya kerap memaksa penumpang untuk memberikan sejumlah uang.

"Tindakan mereka sudah meresahkan masyarakat, khususnya penumpang bus. Kadang-kadang mereka memaksa," kata Herry.

Herry mengimbau masyarakat yang pernah dirugikan dengan kegiatan pengemis dengan modus tersebut untuk melapor ke aparat kepolisian.



sumber :http://news.detik.com/read/2012/08/02/203431/1981895/10/sayat-sayat-tangan-pakai-silet-pengemis-di-m-69-diciduk-polisi%22

Post a Comment

Previous Post Next Post