Keberhasilan mendaratnya kendaraan penjelajah tanpa awak berjuluk Curiosity milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) di Planet Mars, Senin (6/8), menambah rasa percaya diri para ilmuwan. Kelak manusia bisa berpindah dari bumi penuh sesak ke sana. Mungkinkah?
Dilansir dari Wikipedia, planet sering dilihat berwarna kemerahan ini karena adanya kandungan besi oksida (hematite) di sekeliling. Mars mempunyai atmosfer tipis dengan periode rotasi dan siklus musim mirip dengan bumi. Di permukaan terdapat kawah, gunung berapi, lembah, gurun, dan lapisan es. Bahkan ada sebuah gunung paling tinggi disebut Olympus Mons, dan lembah terbesar sejagat tata surya, yakni Valles Marineris.
Meski diklaim mirip bumi, nyatanya suhu dan tekanan udara Mars cukup rendah, dengan komposisi sebagian besar karbon dioksida. Manusia bisa tinggal di planet ini dengan bantuan alat pernafasan. Para ilmuwan masih mencari tanda-tanda kehidupan di sana.
Pada 1976, pesawat NASA Viking 1 mengambil foto permukaan Mars mirip wajah manusia. Banyak ahli mengatakan itu simbol mahluk planet itu, biasa disebut Martian. Takeo Watanabe dari Ilmu Visual Universitas Boston, Amerika Serikat, mengatakan itu hanya Pareidolia yakni asumsi atau penggambaran suatu obyek.
Abad ke-19, Astronom Italia Giovanni Schiaparelli, mengklaim di Planet Mars ada kanal besar mirip di bumi. kanal itu untuk mengatur perairan bagi persawahan atau irigasi. Tapi pada 1965, foto dari pesawat tanpa awak Mariner 4 memperlihatkan, tidak ada kanal apapun disana.
Enam tahun lalu, foto diklaim tengkorak Martian diperlihatkan. Nampak dua obyek mirip kepala dan tubuh terpendam di tanah Planet Mars. Para ahli menganggap itu Pareidolia, sebagian lain percaya tengkorak Martian itu benar ada.
Tak hanya geografis tanah Mars diteliti, beberapa unsur kehidupan lain ikut diperhatikan. Adanya pohon, Martian, sinyal radio dari angkasa luar saat bumi mendekati Mars, hingga obyek menyerupai wajah Mahatma Gandhi. Mars menyimpan berbagai misteri menawan. Semua itu diketahui lewat pantauan jarak jauh. Meski demikian, para ahli memperkirakan, manusia di Bumi bisa pindah ke planet merah itu dalam kurun 10 tahun lagi.
Itulah mengapa Curiosity diluncurkan. Ada perasaan gembira saat menerima transmisi gambar pertama, menandakan kendaraan penjelajah ini mendarat selamat dan sempurna. Benda ini bakal menjalani tugas utama yakni meneliti dan mencari bukti tanda-tanda kehidupan di Planet Merah itu. Dengan berat 900 kilogram, Curiosity dilengkapi berbagai sensor laser, enam roda dengan suspensi independen, sebuah lengan robotik, serta sistem transmisi gambar digital canggih.
Para ahli NASA sempat ketar-ketir kendaraan tanpa awak itu hancur atau gagal mendarat di Mars. Tetapi kekhawatiran itu sirna setelah mereka menerima beberapa gambar langsung, meski ada jeda 14 menit dalam pengiriman.
Proyek itu menelan dana Rp 23,5 triliun. NASA mengumpulkan seluruh orang yang memiliki kecintaan akan dunia antariksa di Lapangan New York Times. Bahkan mereka sengaja membentangkan layar raksasa buat menyiarkan proses penjelajahan itu.
Curiosity bakal berada di Planet Merah itu selama satu tahun Martian, setara dua tahun di Bumi. Dia bakal memberikan data penglihatan tentang bentang alam Mars dan mengumpulkan berbagai bukti tentang keberadaan sumber air, udara, dan konten biologis lainnya.
sumber :http://www.merdeka.com/dunia/mars-si-merah-mirip-bumi.html
Post a Comment