Bagi orang tuna rungu atau tuna wicara, bahasa isyarat merupakan cara termudah untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain. Namun sayangnya hanya sedikit orang yang mengerti bahasa isyarat, dan bahkan tidak semua penderita tuna rungu menggunakan bahasa isyarat.
Pada penyelenggaraan Microsoft’s Imagine Cup yang diadakan di Sydney, Ausralia, satu kelompok pelajar Ukrania telah menemukan solusi untuk masalah ini. Mereka menciptakan The EnableTalk, sepasang sarung tangan yang bisa mentranslasikan bahasa isyarat menjadi bahasa lisan.
Sarung tangan ini dilengkapi dengan sensor sentuh, giroskop, dan accelerometer untuk mengenali gerakan pemakainya. Terdapat juga solar cell untuk menambah umur baterainya. Software yang terdapat di sarung tangan ini membuat teks dari gerakan, dan kemudian dari teks tersebut diucapkan dengan suara melalui sebuah mesin. Semua sistem ini terkoneksi wireless melalui Bluetooth.
Prototipe dari EnableTalk sudah selesai dibuat dan bahkan fungsinya melebihi produk sejenis di pasaran. Produk lain itu kebanyakan hanya memiliki sedikit sensor, koneksi kabel, atau kekurangan software dari pabrik pembuatnya. Sarung tangan EnableTalk akan dijual seharga $75 (sekitar Rp 700.000) saat sudah dibuat dengan sempurna nantinya.
Anehnya, software yang digunakan oleh EnableTalk ini tidak berdasarkan software Microsoft untuk Windows Phone. Para pelajar ini dibatasi hanya boleh menggunakan software untuk Windows Mobile. Semoga saja software ini cukup portable agar bisa tetap digunakan di masa depan.
Sumber:
jadiberita
jadiberita
إرسال تعليق